Mengenal Hipotermia, Kondisi yang Renggut Nyawa Sejumlah Korban Banjir di Jakarta
Dokter menerangkan mengenai kondisi hipotermia yang menjadi penyebab terenggutnya nyawa korban banjir Jakarta.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyampaikan data terbaru terkait korban jiwa banjir besar Jabodetabek.
Berdasarkan data yang dihimpun dari kompilasi Data BPBD, Kemenkes, dan Kemensos, hingga Jumat (3/1/2020) pukul 09.00 WIB, korban jiwa terhitung sebanyak 43 jiwa.
Dalam rilis resmi di laman BNPB, Agus menyebut terdapat tiga korban jiwa dari Jakarta Timur yang meninggal karena hipotermia.
Ketiga korban jiwa tersebut di antaranya yaitu:
1. M. Ali (82) : Hipotermia
2. Siti Hawa (72) : Hipotermia
3. Willi Surahman : Hipotermia
Dokter Umum RSUD Pandanarang Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris, menjelaskan hipotermia adalah suatu kondisi ketika suhu tubuh seseorang berada di bawah ambang batas normal, yaitu di antara 36.5 sampai 37.5.
Menurut Fiarry, hipotermia dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu:
1. Hipotermia primer
Hipotermia primer terjadi saat seseorang terpapar suhu dingin dalam waktu berkelanjutan tanpa perlindungan cukup.
2. Hipotermia sekunder
Hipotermia sekunder terjadi akibat penyakit yang menurunkan suhu tubuh pasien atau sebagai bentuk terapi yang bertujuan mencegah kerusakan organ.
Fiarry menyampaikan, hipotermia ini dapat dicegah dengan cara tertentu.