Debat PSI vs Pendukung Anies: William Sebut Toa Kegagalan dan Usamah Pamer Lebih Canggih dari BMKG
William Aditya Sarana PSI sebut pengadaan toa tanda kegagalan Anies Baswedan, Usamah sebut toa Rp 4 miliar lebih canggih dari alat BMKG.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Namun William menyorot pada ide Anies Baswedan agar lurah berkeliling kampung menggunakan toa yang dinilai sangat ketinggalan zaman.
"Pak Gubernur kan bilang lurah nanti keliling di kampung-kampung pakai toa, jadi ada dua jenis toa tuh," kata William.
"Nah, dua pendekatan ini yang di mana titik besarnya itu toa menurut saya cara yang sangat tradisional, seperti Perang Dunia II," sambungnya.
Sebagai solusi, William menawarkan aplikasi bernama Pantau Banjir yang ternyata sudah ada sejak lama.
"Harusnya lebih pakai pendekatan yang lebih modern. Pakai namanya aplikasi Pantau Banjir, kita sudah ada aplikasi Pantau Banjir," kata William.
William menjelaskan warga Jakarta bisa mengunduh aplikasi tersebut untuk nantinya diberi pemberitahuan terkait banjir.
"Nah dalam aplikasi Pantau Banjir tersebut, sebenarnya ada fitur yang namanya Siaga Banjir, jadi kalau ada banjir, orang yang download aplikasi itu akan diberikan notifikasi," jelasnya.
Sayangnya, aplikasi Pantau Banjir versi terbaru justru menghilangkan fitur pemberitahuan banjir tersebut.
Meski demikian, William menyebut warga yang tidak punya aplikasi tersebut bisa tetap mendapat pemberitahuan sebelum adanya banjir melalui SMS.
"Nah sayangnya sekarang fitur Siaga Banjir yang memberikan notifikasi tersebut sudah tidak ada di versi yang terbaru," tuturnya.
"Nah, bagi mereka yang tidak punya aplikasi bisa di-SMS, jadi lebih baik pakai cara-cara yang seperti itu," ucap William.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)