Soal Dua Nama Cawagub DKI, PKS Sebut Sebagai Jalan Tengah: Semoga jadi Sinyal Baik
Ahmad Fathul Bari sebut diputuskan dua nama sebagai Cawagub DKI ini merupakan jalan tengah yang diharapkan akan membawa sinyal baik untuk kedepannya
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari sebut dua nama calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta merupakan kesepakatan dari PKS dan Partai Gerindra.
Ahmad berharap kesepakatan ini sebagai jalan tengah dan dapat menjadi sinyal baik untuk kedepannya.
Pernyataan Ahmad ini disampaikan dalam program METRO HARI INI yang dilansir dari kanal YouTube metrotvnews, Rabu (22/1/2020).
Sebelumnya Ahmad merasa bersyukur akhirnya proses panjang ini telah selesai dilewati.
"Pertama kami bersyukur bahwa proses yang lama dengan berbagai dinamika yang publik juga sudah melihat," ujarnya.
"Termasuk mengharapkan sebetulnya agar wakil gubernur DKI Jakarta segera terpilih dan membantu Pak Anies sebagai Gubernur DKI," imbuhnya.
"Tetapi memang dinamika yang terjadi begitu panjang, terutama memang proses yang telah kami lewati," kata Ahmad.
Namun Jubir PKS ini mengakui bahwa pihaknya sebenarnya sempat meunggu komitmen Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto terkait pemilihan wakil gubernur DKI.
"Sebelumnya kami memang ingin melihat bahwa komitmen dan konsistensi ucapan dari Pimpinan Partai Gerindra dapat direalisasikan," jelasnya.
"Tetapi memnag tidak semudah yang diharapkan," imbuhnya.
Meski pun begitu PKS terus berproses dan melihat berbagai alternatif politik dengan kemungkinan yang ada.
Sampai akhirnya ada kesepakatan bersama, yakni dua nama yang diusung menjadi cawagub.
Dimana nantinya kedua nama ini akan diproses dengan proses politik di DPRD.
Ahmad pun menyebut terkait proses pemilihan kandidat Cawagub DKI yang dinilai sudah selesai.
"Dan itu bagi kami sudah selesai," ungkapnya.
"Jadi kami memang berharap kekosongan kursi cawagub ini segera terisi," ujarnya.
Ahmad mengungkapkan terkait komitmen PKS selama ini dalam pemilihan pengganti Sandiaga Uno ini.
Menurutnya PKS selalu mengedepankan semangat untuk membangun DKI Jakarta sebaik mungkin.
Terutama dengan diisinya posisi wakil gubernur agar pemerintahan DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan dapat berjalan dengan lebih maksimal.
Disinggung terkait apakah PKS mengalah dengan Gerindra, Ahmad menyebut ini merupakan bagian dari realitas politik.
"Kalau mengalah, kami tidak pernah bilang begitu," ujarnya.
"Karena proses politik tidak ada kalah dan menang dalam konteks lobi seperti ini," jelasnya.
"Tapi kami lihat bahwa itu adalah bagian realitas politik yang memang sudah terjadi," ujarnya.
PKS hanya mengharapkan kedepan sebagaimana dua calon yang disepekati bersama dapat di proses secepat mungkin agar dapat mengisi posisi wakil gubernur.
"Buat kami ini sebagai jalan keluar dari berbagai dinamika yang kemarin mengalami hambatan," ujarnya.
"Mudah-mudahan ini menjadi sinyal yang baik," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad juga mengaku PKS telah memberikan nama yang paling tepat untuk mendampingi Gubernur Anies memimpin ibu kota.
"Kami pun juga memberikan calon menurut kami paling tepat mendampingi Pak Anies," kata Ahmad.
"Dengan berbagai kapasitas dan integritasnya," ujarnya.
"Insya Allah kalau nanti terpilih jadi wagub, dapat menjadi orang yang membangun DKI Jakarta bersama Pak Anies, bukan orang yang menjadi matahari kembar," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra telah mengumumkan dua nama Cawagub DKI Jakarta yang baru di Gedung DPRD DKI, pada Senin (20/1/2020).
Kedua nama tersebut, yakni Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra.
Gerindra juga mengeklaim keputusan ini sudah melalui persetujuan dari PKS.
Hal ini terlihat dari surat persetujuan yang juga telah ditandatangani oleh Presiden PKS Sohibul Iman, dan Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal.
Surat keputusan terkait dua nama calon wakil gubernur DKI ini juga telah diserahkan langsung ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)