Upaya Tingkatkan Perekonomian Peternak Sapi Perah di Pondok Rangon Lewat Program Basuma
"Peternakan sapi terakhir di Jakarta yang masih bertahan hingga sekarang ini. Dari sanalah susu segar yang dibagikan kepada anak-anak sekolah ini..."
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baznas DKI menargetkan peningkatan ekonomi para peternak sapi perah di Pondok Rangon, Jakarta. Upaya ini coba dilakukan lewat program Bagi Susu dan Madu (Basuma)
"Peternakan sapi terakhir di Jakarta yang masih bertahan hingga sekarang ini. Dari sanalah susu segar yang dibagikan kepada anak-anak sekolah ini diambil," kata Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta, KH. Dr. Ahmad Luthfi Fathullah
Peluncuran program Bagi Susu dan Madu (Basuma) berlangsung di Madrasah Ibtida'iyah Miftahur-Rahman, Jakarta Timur, kemarin. Program yang diselenggarakan dalam rangka hari gizi nasional yang jatuh setiap tanggal 25 Januari ini dihadiri oleh Fery Farhati Ganis, isteri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Baca: POPULER: Virus Corona Diduga Senjata Biologis, Ini Kata Pengamat Intelijen dan Ahli Mikrobiologi
Baca: Anak Syahnaz dan Jeje Sudah Sunat Meski Baru Berumur Satu Bulan, Berapa Usia Ideal Anak Khitan?
Menurut Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta, KH. Dr. Ahmad Luthfi Fathullah, program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi para penerus bangsa, utamanya anak-anak yang tinggal di kampung-kampung yang masuk prioritas Gubernur.
"Program ini ditujukan bagi anak-anak usia PAUD hingga SD, antara 2 sampai 9 tahun. Dalam tiga bulan pertama, program ini kita targetkan menyasar 500 SD di 20 Kampung yang menjadi prioritas Gubernur," ungkap Luthfi.
Fery Farhati Ganis, yang didapuk sebagai Duta Basuma Baznas (Bazis) DKI, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Baznas DKI Jakarta ini. Menurutnya, dengan program ini anak-anak akan mendapat asupan gizi yang cukup.
"Dengan asupan gizi yang cukup, kita berharap akan lahir generasi penerus yang semakin baik, " ujarnya.