Terbunuhnya Sang Sekretaris di Tengah 'Pesta,' Diawali Candaan Sampai Asbak Melayang
Akhir cinta Yati (50), seorang sekretaris perusahaan yang telah memberinya seorang anak berakhir tragis di tangan suami, Edi (72).
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Akhir cinta Yati (50), seorang sekretaris perusahaan yang telah memberinya seorang anak berakhir tragis di tangan suami, Edi (72).
Dua hari setelah kasus terungkap, Senin (10/2/2020), polisi memastikan bukan 15, tapi 32 tusukan benda tajam yang melukai tubuh Yati.
Sekitar 20 tahun lalu, selagi menjadi sekretaris di sebuah perusahaan di Tangerang, cinta Yati dan Edi sang bos asal Hongkong, terjalin sampai pelaminan.
Sejak datang ke Indonesia, Edi bekerja di sebuah korporasi sebelum akhirnya mendirikan perusahaan besar di Tangerang.
"Pertama kali ke Indonesia dia bekerja di PT Indo Paper, terus membuka pabrik sendiri dan bertemu dengan Bu Yati," ujar Muhayar, tetangga korban.
Perusahaan yang Edi bangun sempat bangkrut, namun berkat bantuan Yati, pabriknya bertambah.
"Sempat bangkrut tapi kembali bangkit karena dikelola sang istri. Yati baik sekali orangnya," Muhayar menambahkan.
Saking percayanya, di hari tuanya Edi lebih banyak di rumah sementara dua pabriknya di Tangerang dikelola langsung Yati.
Selama menjadi suami istri, keduanya bersama sang putri tinggal di sebuah rumah gedong di Kampung Nagrak, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.