15 Tahun Tobiin Rahasiakan Pekerjaan Jualan Es Keliling Agar Anak-anaknya Tidak Malu
Tempat es berukuran sedang dan berwarna coklat selalu dibawanya sejak pagi dari kontrakannya di daerah Pondok Melati, Bekasi
Editor: Hendra Gunawan
Tobiin mengaku profesinya pekerjaan yang saat ini dijalaninya, membuatnya tak percaya diri.
Ia kadung takut anak-anaknya patah semangat tahu profesi aslinya selama ini.
"Anak pertama saya, Hayatullah sekarang sudah kerja tadinya dia kuliah di UIN."
"Selanjutnya, anak kedua saya, Nahib juga lagi kuliah semester 7 di Universitas Mercu Buana."
"Nah kalau si bungsu, Halimah sedang ikut-ikut tes masuk kuliah," katanya.
"Saya cuma takut kalau jujur mereka semua malu."
"Selain itu mereka jadi kasian sama saya dan enggak kepingin kuliah."
"Yang saya takutin mereka malah berucap saya mau bantu bapak aja."
"Itu yang enggak mau saya dengar. Biarpun saya bodoh, anak-anak saya harus maju," tambah dia.
Sebenarnya, Tobiin bukanlah tipikal pria yang tertutup.
Namun, keadaan memaksanya menutup rapat rahasia tersebut selama belasan tahun demi kebaikan bersama.
Dulunya, saat Tobiin memiliki pekerjaan yang menurutnya jelas, ia terbuka kepada keluarganya perihak profesinya.
Sebab, dulunya Tobiin merupakan seorang guru agama di salah satu sekolah di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
"Dulu dibayarnya per jam. Bayarannya murah, akhirnya saya hanya bertahan sampai 2 tahun."