Ternyata 191 Pohon di Monas Ditebang Dijadikan Bangku
Kelapa Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Ruang, Heru Hermawanto, pun membantah bila ratusan pohon yang ditebang itu dijual.
Editor: Hasanudin Aco
"Kalau prosedur penebangan di mana, terus terang itu kewenangan Dinas Kehutanan," tambah Heru.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota selalu mengelak.
Ia merasa pohon-pohon yang ditebang untuk revitalisasi Monas itu bukan wewenangnya.
"Jangan tanya ke saya kalau pohon (yang ditebang di Monas)," ucap Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, Selasa (4/2/2020).
Mantan Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Selatan yang pernah dinonjobkan era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini menyebut, pihaknya tak mengurusi penebangan pohon di area Monas itu.
"Itu di bawah pengelolaan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Monas, bukan di bawah pengelolaan saya," ujar Suzi.
Pemprov DKI Jakarta Ganti Pohon
Di tengah polemik kemana pohon yang ditebang, Pemprov DKI Jakarta pada akhirnya kembali menanam pohon yang baru, konon harganya lebih mahal.
Pohon jenis pulai atau pule dipilih untuk ditanam di pelataran sisi selatan kawasan bersejarah itu.
Kepala Dinas Citata Heru Hermawanto mengatakan, pohon pule dipilih lantaran lebih cepat tumbuh dibanding pohon jenis lain dengan ukuran yang sama.
Selain itu, pohon jenis ini juga masuk dalam rancangan revitalisasi pelataran sisi selatan Monas.
"Pule dirancangan desain kan ada, memang disebut pule. Itu pilihan dari perencana, salah satu pohon hiasnya jenis pule," ucap Heru, Jumat (7/2/2020).
"Pohon pule juga salah satu pohon yang paling cepat tumbuh," tambahnya.
Sementara saat memberikan penjelasan soal penanaman kembali pohon, Heru menjelaskan sudah 16 pohon pule yang ditanam.