Kronologi Bentrok Puluhan Drivel Ojol dengan 'Debt Collector' di Pulogadung
Kejadian dipicu karena para penagih utang berupaya untuk mengambil kembali motor yang dikendarai oleh seorang pengemudi ojol.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentrokan antara puluhan pengemudi ojek online (ojol) dan penagih utang pecah di Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (18/2/2020) sore.
Kejadian dipicu karena para penagih utang berupaya untuk mengambil kembali motor yang dikendarai oleh seorang pengemudi ojol.
"Informasi yang kami dapat ada orang yang mengaku pemegang kuasa resmi dari leasing yang datang mengambil sepeda motor milik seorang ojol," ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian di Mapolrestro Jakarta Timur.
• Kegetiran Guru Kota Tangerang Belum Digaji Berbulan-bulan Terpaksa Jadi Ojol
Namun kepolisian yang mendatangi ilokasi kejadian langsung membubarkan kerumunan agar tak terjadi kericuhan yang lebih meluas.
Anggota polisi Polsek Pulogadung kemudian mengamankan dua orang penagih utang tersebut serta membawa seorang pengemudi yang bertikai untuk dimintai keterangannya.
"Kami masih dalami dulu. Sekarang saya langsung mau ninjau ke TKP," tuturnya.
Seorang pengemudi ojol terluka
Bentrokan yang terjadi antara puluhan pengemudi ojek online (ojol) dan penagih utang (debt collector) di Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, menyebabkan satu orang ojol bernama Rahmat, terluka.
Ali (30), seorang ojol yang saat kejadian berada di lokasi mengatakan Rahmat mengalami luka sayat di bagian lengan kiri akibat senjata tajam yang dihunus oleh penagih utang.
"Jadi pas ribut-ribut itu mata elangnya tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam, saya enggak tahu jenisnya. Pokoknya sajam lah," kata Ali di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (18/2/2020).
• Tiga Maling Terekam CCTV, Gasak Motor di Gang Sempit di Kapuk Muara
"Enggak parah lukanya, sekitar tiga sentimeter lah kena senjata tajamnya. Sekarang masih diperiksa di dalam (Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur," ujarnya.
Hingga pukul 19.14 WIB, puluhan Ojol yang masih bertahan depan Mapolrestro Jakarta Timur menanti Rahmat untuk memberi keterangan kepada penyidik.
Pengemudi ojol lain, Firman (37) menyatakan saat terjadi bentrokan, polisi sempat mengeluarkan tembakan peringayan untuk membubarkan kerumunan massa.
"Rahmat ditusuk sebelum polisi datang. Tadi pas datang polisi mengeluarkan tembakan peringatan untuk bubarin, baru dua mata elang dibawa ke sini (Polres)," ungkap Firman.