Dugaan Korupsi PD Sarana Jaya, Mabes Polri Masih Fokus Klarifikasi Saksi
Sejumlah surat panggilan telah dilayangkan pada karyawan PD Sarana Jaya yang dianggap mengetahui adanya dugaan korupsi.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono menegaskan dugaan korupsi pembelian tanah yang dilakukan oleh PD Sarana Jaya masih dalam tahap penyelidikan belum naik ke penyidikan.
Jenderal bintang satu ini menjelaskan saat ini penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri masih fokus klarifikasi para para saksi.
"Penyidik masih proses klarifikasi," ucap Argo pada Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020).
Baca: Dugaan Korupsi, PD Sarana Jaya Benarkan Sejumlah Karyawannya Diperiksa Bareskrim
Sejumlah surat panggilan telah dilayangkan pada karyawan PD Sarana Jaya yang dianggap mengetahui adanya dugaan korupsi.
Siapa saja karyawan yang telah diperiksa, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini enggan membeberkan.
Termasuk ketika ditanya perihal siapa pihak yang melaporkan dugaan itu ke Bareskrim Polri hingga dilakukan penyelidikan.
Baca: DPRD DKI Jakarta Bakal Panggil PD Sarana Jaya Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan
"Untuk itu tidak bisa disampaikan," tutur Argo.
Sebagai informasi PD Sarana Jaya adalah BUMD DKI Jakarta yang menangani pembangunan proyek-proyek properti strategis di ibu kota.
Diantaranya pengembangan kawasan sentra Primer Tanah Abang hingga pembangunan hunia dengan uang muka Rp 0, alias program DP 0 rupiah.
Terpisah Humas Sarana Jaya Keren Margaret Vicer membenarkan adanya panggilan dari Bareskrim pada sejumlah karyawan mereka.
Baca: Pemerintah Diminta Lacak Warga yang Telah Berinteraksi dengan Pasien Corona
"Betul kita memang ada surat panggilan dari Bareskrim terkait hal itu dan sudah ada beberapa karyawan yang dimintai keterangan juga," papar Keren, Selasa (10/3/2020).
Atas hal itu, Keren menyatakan pihaknya akan koperatif. Terkait detail kasus, dia enggan membeberkan.
"Kalau untuk detailnya kami masih belum tahu karena itu ranah kepolisian. Kita cuma dimintai keterangan dan kita kooperatif," tegasnya.
Imbas dari penyelidikan ini, DPRD DKI Jakarta bakal memanggil Sarana Jaya untuk mendapatkan keterangan dan mendalami dugaan korupsi saat pembelian aset selama 2018-2020.