Kebijakan Anies Cegah Virus Corona: Ganjil Genap Dihentikan Hingga Imbau Resepsi Nikah Ditunda
Sejumlah kebijakan dan imbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Sementara itu pelayanan bus sekolah selama dua minggu ke depan ditiadakan, karena layanan itu akan diubah untuk kebutuhan masyarakat.
Menurut Anies, kebijakan ini diambil agar penduduk warga Jakarta mengurangi kegiatan di luar rumah dan diharapkan dapat diindahkan.
Hal yang sama berlaku untuk pembatasan jumlah orang yang masuk halte Transjakarta dan Stasiun MRT.
"Nanti di stasiun MRT ada pembatasan jumlah orang masuk dan juga di halte Transjakarta," ucap Anies.
Pembatasan jumlah penumpang yang masuk stasiun MRT dan halte Transjakarta, ditegaskan Anies, untuk mengurangi interaksi.
"Tujuannya mengurangi interaksi yang dekat yang ada potensi penularan," beber Anies.
Masih kata Anies terkait MRT, semula kapasitas maksimum satu gerbong dapat menampung 300 orang, dikurangi menjadi 60 orang.
Sebelum masuk stasiun atau halte, bakal diberlakukan pemeriksaan terhadap calon penumpang.
"Bagi mereka yang punya suhu tubuh lebih dari 38 derajat celsius akan ditempatkan di ruangan tertentu dan ditangani lebih jauh," beber dia.
Ia berharap selama warga mentaati kebijakan yang ada, maka Jakarta tidak perlu ditutup karena memilih tingal di rumah dan mengurangi interaksi fisik.
"Ini bukan hanya melindungi diri kita tapi melindungi masyarakat. Kalau kita memilih berada di rumah artinya berpotensi tidak tertular," ucap Anies. (Kompas.com/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.