Wanita 21 Tahun Jadi Tersangka Penyebar Video Hoaks Corona di PGC
AS (21), hanya tertunduk sembari menangis saat dihadirkan ke hadapan awak media dalam jumpa pers di Mapolrestro Jakarta Timur.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AS (21), hanya tertunduk sembari menangis saat dihadirkan ke hadapan awak media dalam jumpa pers di Mapolrestro Jakarta Timur.
Dia mengaku menyebar video saat ambulans Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjemput warga dari Pusat Grosir Cililitan (PGC) dengan narasi hoaks terjangkit virus Covid-19.
Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan narasi virus corona yang disematkan AS dalam video menimbulkan keresahan.
"Saat merekam video tersangka mengatakan 'Ya Allah, ya Allah, PGC kena satu. Humm, tutup aja lah PGC-nya. Itu dekat pasti, itu kan karyawan swasta atas ya'," kata Arie di Mapolrestro Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).
Awalnya video kejadian pada Sabtu (14/3/2020) sekira pukul 17.00 WIB di PGC itu hanya dikirim AS ke seorang temannya.
Namun oleh teman AS video berdurasi 19 detik diunggah ke media sosial lalu tersebar hingga menimbulkan keresahan warga.
"Warga yang dijemput ambulans itu merupakan pegawai satu toko di PGC, dia memang sakit sehingga dibawa ambulans. Tapi bukan terjangkit virus Covid-19," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, Arie menuturkan AS nekat menambah narasi terjangkit virus Covid-19 karena spontan dan tak sadar dampaknya.
AS terancam menghabiskan masa mudanya dalam penjara karena dijerat pasal 14 juncto pasal 15 UU nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Barang bukti yang untuk menetapkan tersangka yakni satu unit handphone milik AS dan tangkapan layar video hoaks hasil rekaman AS.
"Dia tidak menyadari tindakan menyebabkan keresahan di masyarakat. Untuk ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara," tuturnya.
Kejadian Serupa
Hoaks Petugas TPU Terpapar Corona Usai Makamkan Jenazah
Beredar Hoaks Petugas TPU Tanah Kusir Terpapar Corona Usai Makamkan Jenazah Pasien Positif Covid-19
Beredar kabar di WhatsApp Group enam petugas makam yang menguburkan jenazah pasien positif Corona di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, terpapar virus tersebut.
Namun, kabar tersebut dibantah Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Winarto.
"Kemarin memang kita suruh cek ke Puskesmas, negatif (Corona) kok. Itu hoaks. Sampai saat untuk petugas TPU tidak ada (positif Corona)," kata Winarto saat dihubungi, Senin (16/3/2020).
Menurut Winaro, tes kesehatan keenam petugas makam tersebut menunjukkan hasil yang bagus.
"Hasilnya mah bagus semua, tensi darah juga bagus," ujar dia.
Sebelumnya, seorang perawat makam bernama Hambali mengatakan pemakaman pasien positif Corona dilakukan pada Kamis (12/3/2020) pukul 14.00.
"Semuanya pakai. Dari Kasatpel di sini harus pakai masker semua. Pakai sarung tangan karet sampai siku," ucap Hambali.
"Yang saya dengar dia tuh jenguk saudaranya di Malaysia. Ya kena penyakit di sana, Corona di sana. Tapi kita kan nggak nanya sama keluarganya langsung, dengar selentingan doang," lanjut dia.
Menurut Hambali, jenazah yang dimakamkan merupakan perempuan berinisial CN.
"Pertama katanya mau dikubur di Pondok Ranggon. Di sananya nggak mau atau gimana kita nggak tahu. Akhirnya di sini," kata dia.
• Riza Patria Klaim Telah Lengkapi Seluruh Persyaratan Jadi Cawagub DKI Jakarta
• Hingga Hari Ini, Tercatat 1.134 Orang Konsultasi COVID-19 ke Pos Pantau RSPI Sulianti Saroso
Pantauan TribunJakarta.com, di makam tersebut masih berdiri tenda berwarna putih.
Tidak terlihat nisan di makamnya, namun terdapat foto mendiang CN.
"Saya lihat memang beda dari biasanya. Semua pakai masker, dari keluarga pakai masker. Ada sekitar 30 orang kemarin," ujar Hambali.
Saat jenazah dikuburkan, lanjut dia, perwakilan Dinas Pertamanan dan Pemakaman juga hadir di lokasi.
"Jenazahnya kan dibawanya pakai ambulans dari dinas," tutur dia.