Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Junaedi, Petugas yang Makamkan Jenazah Korban Corona, Pasrah Takdir Tuhan

Untuk di TPU Pondok Ranggon terdapat 4 grup petugas makam dengan jumlah 22 orang pergrupnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Junaedi, Petugas yang Makamkan Jenazah Korban Corona, Pasrah Takdir Tuhan
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Ia hanya ingin berserah diri pada Yang Maha Kuasa dan menjalani tanggung jawabnya sebagai petugas makam dengan ikhlas.

"Untuk down berkelanjutnya sih tidak karena ini tugas dan tanggung jawab.  Saya lawan kekhawatiran, keluar dari rasa takut dan beranikan diri dengan pasrah serta serahkan ke Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah sekarang sudah biasa aja," katanya.

Yakinkan keluarga dan tetangga

Di saat Junaedi sudah berhasil menghilangkan rasa takut, cemas dan khawatirnya, cobaan lain pun datang.

Kini, rasa cemas berlebih datang dari keluarga dan para tetangganya.

Melihat pekerjaannya, Junaedi disebut bisa berpotensi membawa virus untuk lingkungan sekitar.

"Kalau dikucilkan sih tidak. Tapi tetangga dan keluarga khawatir. Apalagi saya berjibaku di sini jadi wajar mereka khawatir saya bawa virus," katanya.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, Junaedi melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman kepada keluarga dan tetangganya.

Ia menceritakan bahwa dirinya sebisa mungkin pulang ke rumah dalam kondisi yang bersih.

"Saya berusaha komunikasi bahwa sterilisasi diberlakukan. Maka kecil kemungkinan untuk saya pribadi kembali ke lingkungan membawa virus," jelasnya.

"Saya bilang setiap mau memakamkan dan setelahnya pasti disemprot disinfektan. Lalu sebelum pulang saya mandi di sini. Setelah itu baru pulang," tambahnya.

Tak lama, keluarga dan tetangganya pun paham.

Kendati demikian, Junaedi sudah menyiapkan dirinya bila keluarga dan tetangganya tak bisa menerima kehadiran dirinya sebagai petugas makam.

Baginya hal tersebut ialah wajar mengingat obat dan vaksin untuk virus corona belum ditemukan sementara jumlah pasien positifnya terus bertambah.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas