Cerita Pilu Chef di Bekasi yang Dirumahkan Tanpa Upah, Terpaksa Jual Ayam dan Bakso Geprek
Gara-gara pandemi virus corona atau Covid-19, Guntur terpaksa tak bekerja alias dirumahkan oleh tempat di mana dia bekerja
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Dirinya memasarkan ke teman-temannya serta keluarganya melalui grup WhatsApp.
"Manfaatkan skill saya, dagang kecil-kecilan ke teman-teman, keluarga online pakai WhatsApp. Jual ayam geprek dan bakso geprek," beber Guntur.
Dengan modal yang seadanya itu, tentunya hanya bisa berjualan beberapa porsi saja.
Dan, penghasilannya pun sangat jauh berbeda dari gaji yang didapat saat bekerja di kafe.
"Ya muter aja, dibatasi, ada 10 porsi kita garap."
"Yang penting buat makan aja, bertahan hidup aja."
"Makanya ini saya bingung bayar kontrakan bulan depan (Mei)," tutur Guntur.
Ia bersyukur memiliki pendamping hidup yang sabar dan selalu memberikan semangat meski dalam kondisi sulit.
Dirinya juga bersyukur ASI istrinya lancar sehingga anak yang baru usia tiga bulan itu menyusui menggunakan ASI dan tidak susu formula.
Tahun 2020 ini menjadi tahun terberat dengan cobaan yang dirasakan keluarga kecilnya.
Apalagi, tiga hari ke depan sudah memasuki bulan puasa, lalu Hari Raya Idul Fitri.
Guntur hanya berharap agar pandemi Virus Corona ini segera berakhir.
Sebab, jika ini berkepanjangan, ia tak tahu nasibnya seperti apa ke depan.
Baca: DPR Minta Luhut Tindaklanjuti Pelarangan Mudik, Setop Pengoperasian Transportasi Umum
"Ini aja baru tiga minguan begini, di Cina baru selesai reda 4 bulanan."
"Semoga aja di Indonesia bisa lebih cepat, sudah benar-benar bingung," cetus Guntur.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Kisah Pilu Chef Kafe di Mal Tersohor di Bekasi Kena PHK, Jualan Ayam Geprek Demi Bertahan Hidup