Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Distribusi Bansos di DKI Jakarta Dinilai Sengkarut, Seknas FITRA Ungkap 2 Faktor Penyebabnya

Manager Riset Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran mengungkapkan ada dua faktor penyebab kisruhnya distribusi bansos.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Distribusi Bansos di DKI Jakarta Dinilai Sengkarut, Seknas FITRA Ungkap 2 Faktor Penyebabnya
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
BANPRES - Warga ibukota dengan penuh sukacita menerima bantuan sosial khusus Presiden Jokowi, yang telah diterimanya. Selasa (5/5/2020). Mereka menilai bantuan sosial yang berisi sembako berupa beras 10 kilogram, minyak goreng 2 liter, ikan sarden 2 kaleng, kornet 1 kaleng, kecap 1 botol, saos sambel 1 botol, susu cair 1 liter, teh celup kotak, mie instan 12 bungkus dan sabun mandi 3 biji, sangat membantu mereka karena bisa meringankan beban ekonomi keluarganya yang kini semakin sulit akibat terdampak Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

"Idealnya ada pemutakhiran data sebelum dilakukan distribusi," terang Badi'ul.

"Data kemiskinan DKI Jakarta di sinkronkan dengan data penerima bantuan dari Kemensos."

"Setelah itu baru ditentukan berapa yang di cover pemerintah daerah dan berapa yang di cover pemerintah pusat," tambahnya.

Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI berpartisipasi memberikan bantuan berupa ratusan paket kebersihan diri bagi warga di sekitar kampus UI Depok, khususnya di wilayah Kukusan, Depok Jawa Barat.
Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI berpartisipasi memberikan bantuan berupa ratusan paket kebersihan diri bagi warga di sekitar kampus UI Depok, khususnya di wilayah Kukusan, Depok Jawa Barat. (ISTIMEWA)

Kedua, Badi'ul menilai anggaran pemerintah DKI Jakarta tidak teratur.

Bahkan Badi'ul melihat pemerintah provinsi tidak dengan serius mengalokasikan anggaran untuk mengatasi pandemi.

Di mana DKI Jakarta merupakan titik penyebaran pandemi Corona di Indonesia.

Badi'ul menjelaskan, proses alokasi harus bersamaan dengan keterbukaan informasi.

BERITA REKOMENDASI

Masyarakat, sebagai warga DKI Jakarta juga berhak untuk mengetahui anggaran dari pemerintah provinsi.

Baca: Pemerintah Pusat dan Daerah Tak Harmonis Urus Bansos DKI Jakarta, Pengamat: Rakyat Makin Menderita

Baca: Salurkan Bantuan Paket Sembako Dua Tahap dalam Satu Bulan, Mensos: Tenang, Semua Pasti Dapat

Sehingga seluruh lapisan dapat dengan jelas dan juga detail tahu jumlah anggaran dalam menyelesaikan pandemi.

"Kebijakan alokasi anggaran pemerintah Provinsi DKI Jakarta nampak kurang serius dan teratur," jelas Badi'ul.

"Proses refocusing anggaran harus dibarengi dengan keterbukaan informasi yang baik terutama bagi masyarakat."

"Informasi inklusif sangat penting agar seluruh elemen tahu anggaran penanganan covid-19," imbuhnya.

Bantuan bantuan masker, vitamin, dan Alat Pelindung Diri (APD) dari Gibran Rakabuming Raka (33) dan relawan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Rabu (13/5/2020). (Tribunnews/Istimewa)
Bantuan bantuan masker, vitamin, dan Alat Pelindung Diri (APD) dari Gibran Rakabuming Raka (33) dan relawan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Rabu (13/5/2020). (Tribunnews/Istimewa) (Tribunnews/Istimewa)

Dalam siaran pers tersebut, juga disebutkan beberapa rekomendasi dalam menyelesaikan kisruh ini.

Baik Pemerintah DKI Jakarta maupun pusat, diminta untuk memperbaiki komunikasi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas