Usai Lebaran, KRL Kembali Beroperasi Secara Terbatas Mulai 26 Mei
Selama operasional terbatas, PT KCI tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam memberikan layanan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Selvi Mayasari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia mencatat jumlah pengguna KRL pada hari kedua lebaran hingga pukul 18.00 WIB adalah sejumlah 83.125 penumpang.
Sementara pada hari pertama lebaran pengguna KRL mencapai 60.457. Jumlah ini turun sekitar 90% dibanding tahun-tahun sebelumnya dimana pada hari kedua lebaran tahun 2019 PT KCI melayani 629.983 pengguna dan pada tahun 2018 melayani 749.332 pengguna.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menjelaskan, penurunan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mengurangi mobilitas yang tidak perlu dan kebijakan #TidakMudik #TidakPiknik pada lebaran kali karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19.
"Dari pantauan PT KCI para pengguna KRL masih didominasi oleh penumpang musiman yang naik KRL berkelompok / rombongan, dan cukup banyak yang membawa anak-anak."
"Situasi ini serupa dengan tahun-tahun sebelumnya pada hari lebaran, sehingga dengan operasional terbatas semakin sedikit pula penumpang musiman yang dilayani," kata Anne dalam siaran resmi, Selasa (26/5/2020).
Baca: Seperti Main Tebak-tebakan, Kebijakan Jokowi Soal Corona Dinilai Tidak Jelas
Anne menyebut, selama operasional terbatas, PT KCI tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam memberikan layanan.
Seluruh pengguna wajib menggunakan masker dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh. PT KCI juga sudah menyediakan layanan berupa tambahan wastafel selain yang ada di toilet stasiun, dan hand sanitizer di stasiun maupun di dalam KRL.
Baca: Penumpang Penerbangan Domestik Tujuan Bandara Soetta Kini Wajib Miliki SIKM
"Sejalan dengan aturan PSBB yang masih berlaku, jumlah pengguna di dalam kereta juga dibatasi maksimum 60 orang untuk tiap kereta," ujarnya.
Dia menjelaskan, pembatasan ini dijalankan dengan penyekatan penumpang di sejumlah titik sehingga jumlah yang berada di peron dan di dalam kereta terkendali. "Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun," ungkapnya.
Baca: Arab Saudi Akan Akhiri Jam Malam Mulai 21 Juni 2020, Kecuali Kota Mekkah
Dalam operasional terbatas selama dua hari ini, protokol kesehatan dan pembatasan jumlah pengguna dapat berjalan.
Di awal-awal operasional sore hari, pada dua hari ini masih terdapat antrean pengguna di sejumlah stasiun antara lain Stasiun Angke, Cikarang, dan Karet.
Menurut Anne, antrian terjadi karena para calon penumpang KRL rela menunggu jadwal operasional pertama di sore hari hingga dua jam sebelum keberangkatan pertama.
Namun antrean ini dapat terurai dalam waktu 10-15 menit. Selanjutnya operasional sore hari berlangsung relatif lancar.