Antisipasi Kepadatan Penumpang, KCI Tambah Jam Operasional KRL
Anne Purba mengatakan penambahan ini untuk mengakomodasi pengguna KRL yang diprediksi akan kembali beraktivitas hari ini
Editor: Sanusi
Panjang antrean mengular hingga ke pelataran parkir kawasan stasiun. Petugas membagi dua barisan agar antarorang tidak berdesakan.
Dengan demikian, meminimalkan penularan Covid-19.
Satu per satu penumpang yang hendak membeli tiket diminta oleh petugas stasiun untuk mengantre ke belakang.
"Pak, ini antrenya di sebelah mana ya ujungnya?" kata salah satu penumpang kepada petugas stasiun, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Perkantoran Jakarta Mulai Beroperasi, Antrean Penumpang KRL Mengular Sampai Parkiran Stasiun Bogor".
Pantauan Kompas.com, untuk bisa sampai ke pintu masuk (tap-in) elektronik, setiap penumpang butuh waktu antara 20-30 menit.
Lamanya waktu itu membuat sejumlah penumpang di Stasiun Bogor kesal.
"Aduh, bisa sampai ke kantor jam berapa kalau lama begini antrenya," ucap Ara, karyawati yang bekerja di salah satu perkantoran di wilayah Jakarta.
Salah satu petugas, Fuad mengatakan, sesuai prosedur, pihak stasiun menerapkan protokol kesehatan kepada para penumpang yang menggunakan layanan kereta.
Penerapan pembatasan jumlah kapasitas penumpang di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line membuat antrean semakin panjang.
"Ini protokol kesehatan yang harus dijalani, jadi kami mohon maaf atas kondisi (penumpukan penumpang) ini," sebutnya.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mulai hari ini telah menambah jam operasional KRL Commuter Line dari pukul 06.00 WIB – 18.00 menjadi pukul 04.00 WIB – 21.00 WIB.
Selain itu, KCI juga menambah perjalanan KRL dari sebelumnya 784 perjalanan menjadi 935 perjalanan.
“Mulai 8 Juni, jam operasional akan kembali bertambah menjadi 04.00 – 21.00 WIB selama masa PSBB transisi. Namun demikian, kemungkinan adanya antrian pengguna sehubungan aturan jaga jarak aman dan batasan kapasitas di dalam kereta bisa saja terjadi,” ujar VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kepada sektor ekonomi yang kembali dibuka untuk menerapkan protokol kesehatan.