Kasus Pencabulan di Rumah Ibadah Depok: Pengurus Curiga SPM Sering Pangku dan Peluk Anak-anak
Kasus ini baru terungkap setelah pengurus gereja mencium gelagat tak beres dari SPM
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Ketika saya mengobrol dengan orangtuanya, juga orangtuanya kadang tidak ngeh, tidak tahu. Anak-anaknya juga tidak menceritakan ke orangtuanya."
"Kemudian kalau mereka tahu, ada juga orangtua yang takut dan malu," lanjut dia.
Perihal paksaan ini juga dibenarkan oleh Kapolres Azis Andriansyah.
"Sedikit ancaman memang ada, tapi tidak sampai ancaman kekerasan," kata dia kepada wartawan, Senin.
Pastor paroki Gereja, Yosep Sirilus Natet menjamin bahwa pihak gereja tak akan menutup-nutupi kasus ini.
Dengan besar hati, ia mengakui bahwa insiden ini terjadi dalam internal mereka.
Natet menegaskan komitmennya melindungi para korban dam mengungkap kasus ini.
"Saya mengatakan bahwa, terungkapnya kasus ini, tidak menjadikan gereja merasa bangga atau bahagia. Akan tetapi, ini menjadi sebuah cermin bagi gereja untuk tetap berbenah," ungkap Natet kepada Kompas.com via telepon, Senin sore.
"Apa pun yang sekarang kita hadapi, harus kita berikan informasi yang dibutuhkan. Gereja akan membongkar sesuatu yang tidak benar yang terjadi di dalam gereja, dan juga gereja ingin mengupayakan agar hal-hal yang benar tetap bisa diwujudkan," tambah dia.
Komitmen ini telah ditunjukkan pihak gereja dengan dibentuknya tim investigasi internal yang pada akhirnya mengirim SPM ke sel tahanan polisi.
Natet menyatakan, saat ini pihaknya akan fokus melindungi serta mendampingi anak-anak yang menjadi korban pencabulan serta orangtua mereka.
Mereka, dengan begitu terbuka menceritakan segala sesuatunya, Natet anggap sebagai pahlawan dan pejuang bagi perbaikan internal gereja.
Baca: Kasus Pencabulan Anak di Gereja Depok: Sudah 6 Orang Mengaku Sebagai Korban, Terlacak Sejak 2006
"Kita akan upayakan ini, walaupun sangat tidak mudah dan tidak murah, tapi menurut saya gereja mau bertanggung jawab dengan apa yang sudah terjadi, terutama untuk anak-anak," ujar dia.
"Kita harus tetap menegakkan keadilan dan tetap menjalankan hukum, bahwa yang apa yang terjadi adalah pelanggaran. Karena, selain menjadi anggota gereja, kami juga warga negara Indonesia yang harus taat kepada hukum," pungkas Natet.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Terungkapnya Pencabulan Anak-anak oleh Pengurus Gereja di Depok