Profil John Kei, Mengaku Tobat saat Ditahan di Nusakambangan: Aku Dengar Bisikan
Berikut profil John Kei, sosok dibalik penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City. Saat ditahan di Nusakambangan, ia mengaku tobat.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
Sebelumnya, ia divonis hukuman selama 16 tahun.
Baca: Nus Kei Ternyata Masih Kerabat John Kei, Sosoknya Pernah Muncul di Pemberitaan 2012 Silam
Baca: Polisi: Sebelum Penyerangan di Green Lake City, Nus Kei dan John Kei Saling Tantang di WA
John Refra Kei lahir pada 10 September 1969.
Saat usia 18 tahun, John Kei merantau ke Surabaya.
Selama di Surabaya, John Kei menggelandang dan ditolong untuk membantu Hamba Allah di sebuah gereja.
Hingga dirinya memutuskan untuk pindah menuju ibu kota, tepatnya di kawasan Berlan, Jakarta Pusat.
Sejak saat itu, John Kei justru dipertuankan dan dipercaya oleh banyak orang.
Dilansir Kompas.com, John Kei kemudian menjadi Ketua Angkatan Muda Kei sejak 1998.
Beberapa sumber menyebut organisasi itu dibentuk setelah kerusuhan di Tual, Pulau Kei pada awal 2000.
Berawal dari seorang diri, John Kei akhirnya punya belasan ribu pengikut setia.
John Kei disebut-sebut memiliki bisnis jasa pengamanan, jasa penagihan, jasa konsultan hukum, dan pemilik sasana tinju Putra Kei yang memberi pemasukan pada keluarga John.
Namun, kehidupan John Kei tidak bisa lepas dari catatan kriminal.
Baca: Fakta Ditangkapnya John Kei dalam Penyerangan ke Nus Kei: Kronologi, Motif hingga Ancaman Hukumannya
Baca: Belum Genap 6 Bulan Bebas Bersyarat John Kei Kembali Ditangkap, Bagaimana Status Hukumannya?
Bahkan John Kei sempat disandingkan dengan mafia di Italia dan diberikan gelar 'Godfather of Jakarta' karena bisnisnya seperti mafia.
Mengutip Kompas.com, pada 12 Oktober 2004, nama John Kei kembali dikaitkan dengan Basri Sangaji.
Basri tewas ditembak di bagian dada saat berada di dalam kamar 301 Hotel Kebayoran Inn, Jakarta Selatan.