Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil John Kei, Mengaku Tobat saat Ditahan di Nusakambangan: Aku Dengar Bisikan

Berikut profil John Kei, sosok dibalik penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City. Saat ditahan di Nusakambangan, ia mengaku tobat.

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Profil John Kei, Mengaku Tobat saat Ditahan di Nusakambangan: Aku Dengar Bisikan
Tribunnews/JEPRIMA
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana didampingi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat menggelar rilis kasus aksi kekerasan dan penganiayaan oleh kelompok John Kei di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). Kelompok John Kei terlibat aksi kekerasan dan penganiayaan kepada kelompok Nus Kei pada minggu (21/6) yang mengakibatkan 1 orang dari kelompok Nus Kei Tewas dan 1 mengalami luka-luka - Berikut profil John Kei, sosok dibalik penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City. Saat ditahan di Nusakambangan, ia mengaku tobat. 

Perubahan ini terjadi setelah ia mendekam selama lima tahun di penjara Nusakambangan, Cilacap.

John Kei kini telah mengubah tujuan hidupnya untuk menjadi pribadi yang berbeda saat keluar dari penjara.

John Kei pernah berbagi kisah dengan Andy melalui saluran YouTube Kick Andy Show pada Jumat (12/4/2019).

Pada kesempatan tersebut, John Kei menceritakan bagaimana dirinya bisa berubah dari pembunuh bengis menjadi sosok yang membawa perubahan satu penjara.

John Kei mengakui sejak usia 22 tahun dirinya sudah mulai membunuh orang.

Bahkan sang Godfather of Jakarta ini menegaskan tidak ada penyesalan setelah menghilangkan nyawa orang lain.

Menurut John Kei, dirinya yang saat itu justru merasa lebih hebat jika sudah berhasil membunuh orang.

BERITA TERKAIT

Namun, John Kei menjelaskan jika dirinya tidak akan melukai orang lain jika orang tersebut tidak melukai dirinya.

Saat Andy bertanya pada John Kei soal alasan sang pembunuh sadis ini berubah, ia pun menceritakannya.

Bermula saat John Kei ditempatkan di penjara khusus.

John Kei ditempatkan di dalam satu kamar dengan kamera yang mengintai sepanjang waktu.

Selain semua aktivitasnya terpantau oleh kamera, ia juga dilarang berinteraksi dengan napi lainnya.

Ia juga dibatasi untuk keluar dari sel selama satu jam saja dalam waktu satu hari.

Kunjungan keluarga pun dibatasi di lapas Nusakambangan.

Hal itu harus dialami oleh John Kei selama masa tiga bulan.

Selama itu, awalnya John Kei memberontak dan ingin keluarkan.

"Aku dengar bisikan, kamu ngapain teriak-teriak sampai tuli tidak ada gunanya. Bener saya denger sendiri," cerita John Kei pada Andy.

John Kei pun merenung dan ingin mati masuk surga tidak neraka, hal ini membuat dirinya semakin rajin membaca alkitab.

Ia menegaskan semua terserah pada semua orang menilai perubahan dirinya.

"Orang mau ngomong apa itu urusan mereka tapi saya punya keyakinan dan saya yakin sampai mati saya melayani Tuhan," tegas John Kei.

John Kei sudah mempersiapkan jika keluar tidak akan tergoda.

"Kitab Injil Matius ayat 33 itu meyakinkan saya, kalau saya melayani Tuhan, Tuhan nggak mungkin lupa saya, Tuhan akan memberikan lebih dari yang aku butuhkan. Waktu yang akan membuktikan," jelas John Kei.

Ricuh di Green Lake City

Kericuhan terjadi di kawasan Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020).

Para perusuh menargetkan rumah Nus Kei yang berada di Cluster Australia nomor 52.

Dalam kericuhan itu, satpam hingga driver ojek online juga menjadi korban luka.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Heriyanto selaku sekuriti setempat.

Ia menjelaskan gerombolan orang berbadan tegap tiba-tiba datang ke lokasi.

TKP - Petugas kepolisian berjaga-jaga usai melakukan olah tkp di.lokasi kejadian aksi tindak kriminal di perumahan Green Lake City, cluster Australia Boulevard No 52, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020). Aji Nugroho seorang sekuriti mengalami patah kaki karena ditabrak pelaku sedangkan Andreansyah pengemudi ojol mengalami luka tembak di jempol kaki. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
TKP - Petugas kepolisian berjaga-jaga usai melakukan olah tkp di.lokasi kejadian aksi tindak kriminal di perumahan Green Lake City, cluster Australia Boulevard No 52, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020). Aji Nugroho seorang sekuriti mengalami patah kaki karena ditabrak pelaku sedangkan Andreansyah pengemudi ojol mengalami luka tembak di jempol kaki. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

"Mereka mengamuk di rumah Nus Kei," ujar Heriyanto kepada Warta Kota, Minggu (21/6/2020).

Para pelaku membawa senjata tajam dan pistol. Dan mengacak - ngacak di rumah itu.

"Dua kendaraan milik bapak Nus Kei dirusak," ucapnya.

Seperti mobil Yaris nopol B 8669 LJ dan kendaraan lainnya nopol B 16 KEY.

Para pelaku pun melakukan perlawanan terhadap petugas sekuriti yang menghadang.

Bahkan pelaku menodongkan pistol ke petugas dan menabrak satpam yang berjaga hingga terpental.

"Mereka juga sempat umbar tembakan. Driver ojek online (ojol) terkena tembakan. Anggota sekuriti juga luka tertabrak. Korban dibawa ke rumah sakit terdekat."

"Dari informasi bapak Nus Kei ini perbuatan dari saudara John Kei," imbuh Heriyanto.

Penyerangan Pengendara Motor hingga Tewas di Jakbar

Nasib malang menimpa YCR (46) yang meninggal dunia setelah menerima serangan orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat.

Kejadian tersebut pun viral di media sosial.

Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri. Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (21/6/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Iya benar, pelaku sekitar 5 orang tidak dikenal," kata Khoiri dalam keterangannya, Minggu (21/6/2020).

Peristiwa terjadi saat korban melintas di lokasi kejadian dengan sepeda motor Yamaha NMAX hitam dengan nomor polisi B 6945 VOA.

Tiba-tiba pelaku dihadang oleh komplotan pelaku dengan senjata tajam.

"Sekitar 5 orang pelaku bersenjata tajam sejenis parang langsung menyerang korban dan salah seorang korban terkena sabetan parang," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan korban kemudian terjatuh dari motor setelah mendapat serangan dari pelaku.

Namun ketika itu korban masih mencoba kabur namun berhasil ditangkap oleh pelaku.

"Korban berusaha kabur namun para pelaku mengejar korban dan berhasil ditangkap oleh para pelaku kemudian langsung menghujani korban dengan bacokan bertubi tubi ke arah korban dan korban tersungkur bersimbah darah," ungkapnya.

Ia menuturkan komplotan pelaku itu kemudian kabur dengan kendaraan Suzuki Ertiga.

Namun tidak sampai situ, pelaku kemudian melindas korban yang telah dalam kondisi bersimbah darah.

"Salah seorang pelaku mengendarai mobil Suzuki Ertiga langsung melindas korban dan setelah itu para pelaku langsung kabur tidak lama kemudian teman teman korban tiba di tempat kejadian dan menolong korban ke rumah sakit Puri Kembangan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Igman Ibrahim/ Warta Kota/ Andika Panduwinata/ Kompas.com/ Rindi Nuris Velarosdela)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas