Cerita Siswi Berprestasi Peraih 700 Piala Gagal PPDB Jakarta
Arista yang berusia 15 tahun 8 bulan kalah saing dengan calon siswa yang berusia lebih tua.
Editor: Hasanudin Aco
Siwi kemudian mendaftarkan Arista melalui jalur zonasi. Namun, lagi-lagi Arista gagal karena faktor usia.
"Saya nyoba (mendaftarkan Arista di) enam sekolah, pertama di SMAN 12, 61, dan 21, gagal karena usia. Dicoba lagi ke SMAN 36, 59, dan 53, sama tidak keterima, kalah usia," ungkap Siwi.
Tak patah arang, Siwi terus mengupayakan Arista agar bisa bersekolah di SMA negeri.
Siwi mendaftarkan Arista melalui jalur prestasi akademik. Akan tetapi, upayanya juga gagal karena faktor usia.
Berharap bangku kosong
Satu-satunya harapan Arista saat ini adalah mencari bangku kosong yang masih tersedia melalui jalur tahap akhir.
PPDB tahap akhir akan dibuka apabila sekolah masih memiliki bangku kosong sisa PPDB jalur-jalur sebelumnya.
"Kami masih mau mencoba jalur terakhir, mencari kuota bangku kosong," kata Siwi.
"Di saat akhir, kalau ada sekolah yang sisa kuotanya, bisa daftar lagi, tapi enggak semua sekolah," lanjut dia.
Baca juga: Diterima PPDB Jakarta, Segera Lapor Diri hingga Pukul 16.00 WIB
Siwi masih harus mencari sekolah yang menyediakan bangku kosong untuk cucunya.
Arista pun juga harus bersaing dengan banyak calon siswa yang juga mengincar bangku kosong tersebut.
"Misalnya kan ada jatah inklusi dua kuotanya, tapi enggak ada yang daftar, kuota itu untuk jalur tahap akhir, cuma memang enggak semua sekolah yang menyediakan bangku kosong," ucap Siwi.
Tak mampu sekolah di SMA swasta