Ahli Viktimologi Bongkar Pesan Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo: Korban Kemarahan
Ahli viktimologi Heru Susetyo ungkap pisau itu untuk meninggalkan pesan bagi keluarga maupun orang-orang terdekat Yodi.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Ahli viktimologi Heru Susetyo mencoba menganalisis pesan dari pembunuh editor Metro TV Yodi Prabowo.
Hal itu dingkapkan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam unggahan YouTube tvOneNews, Senin (13/7/2020).
Heru Susetyo menilai pelaku pembunuhan sengaja meninggalkan pisaunya.
Pisau itu untuk meninggalkan pesan bagi keluarga maupun orang-orang terdekat Yodi.
Baca: Fakta Baru Kematian Editor Metro TV, Pacar Yodi Singgung Orang Ketiga hingga Motif Asmara
Baca: Pemilik Warung Akhirnya Akui Kenal dengan Jurnalis Metro TV yang Ditemukan Tewas di Pinggir Tol
"Terkait dengan proses ataupun modus operasi sampai terbunuhnya saudara Yodi Prabowo saya melihatnya memang sepertinya ada pesan yang ingin diberikan oleh tersangka atau pelaku dengan meninggalkan pisau di tempat tak jauh dari korban," kata Heru.
Heru menjelaskan, lazimnya pisau tak akan ditinggalkan begitu saja agar tak mudah diketahui jejaknya.
Untuk itu, Heru yakin bahwa pelaku ingin memberikan pesan.
"Karena kalau seorang profesional yang memang tujuannya ingin membunuh dan tidak ingin terlacak secara cepat, tidak ingin diketahui secara cepat tentunya dia berusaha menghilangkan jejak-jejaknya."
"Tapi ini kan seperti memberikan pesan entah kepada siapa, entah kepada keluarganya Yodi, entah orang-orang sekitarnya," tegas Heru Susetyo.
Heru menduga pelaku ingin menunjukkan betapa marahnya ia pada Yodi.
"Bahwa orang ini sudah saya hukum, sudah jadi korban kemarahan saya, korban dan sebagainya. Jadi saya melihat ada pesan yang disampaikan dengan meletakkan pisau tak jauh dari korban, karena melihat posisinya bahwa almarhum ditemukan setelah tiga hari dari Rabu hingga Jumat, artinya ada jeda waktu cukup panjang," terang Heru.
Baca: Teka-teki Kasus Editor Metro TV Meninggal, Terkuak Pesan Khusus Pembunuh dari Pisau yang Ditemukan
Baca: Polda Metro Bentuk Tim Khusus Percepat Usut Penyebab Kematian Jurnalis Metro TV
CCTV Gelap dan Jenazah Membusuk Jadi Kendala Polisi
Empat hari setelah jenazah Yodi Prabowo ditemukan, polisi belum bisa memecahkan teka-teki kasus kematian Editor Metro TV itu.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pihaknya menemui sejumlah kendala di tengah upaya mengungkap kasus ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.