Ada 22 Adegan Rekonstruksi Perencanaan Penembakan Pengusaha Sugianto di Polda Metro
Untuk rekonstruksi adegan perencanaan pembunuhan yang digelar di Polda Metro Jaya, sedikitnya ada 22 adegan yang diperagakan para tersangka.
Editor: Theresia Felisiani
"NL meminta suami sirinya membantunya untuk menghabisi atau membunuh korban. Dalam hal mencapai tujuan maksudnya, NL menyiapkan uang Rp 200 juta," tutur Nana.
Kemudian, NL dan R merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap korban.
"Sehingga R mengajak para pelaku lainnya, yang diketahui semuanya adalah bekas murid dari ayah NL yang merupakan guru atau orang yang disegani di Lampung," kata Nana.
Perencanaan pembunuhan dilakukan oleh NL, R dan para pelaku lainnya yang terlibat, di 5 lokasi sebanyak 5 kali.
"Sehingga totalnya ada 12 orang pelaku yang terlibat dalam kasus ini, dan saya sebut sindikat pembunuhan berencana," kata Nana.
Untuk memuluskan aksinya, pada 4 Agustus 2020, NL mentransfer uang Rp 100 Juta dari
rekening BNI miliknya ke rekening BNI milik tersangka lainnya MR, atas sepengetahuan R.
Tanggal 6 Agustus 2020 datang utusan tersangka R alias MM, suami siri NL kerumah tersangka NL di Cileungsi dan diberikan lagi uang Rp.100 Juta.
Lalu, pada 9 Agustus 2020 Tersangka NL, tersangka R alias MM, tersangka SY, tersangka R, tersangka AJ berkumpul di Hotel Ciputra, Cibubur.
Mereka menyusun rencana melakukan aksi pembunuhan terhadap Sugianto.
"Tersangka NL selalu terlibat aktif dalam penyusunan rencana tersebut, karena yang paling tahu situasi kantor korban," ujar Nana.
Rencana awal, korban akan diajak keluar oleh tersangka R yang berpura-pura sebagai petugas pajak untuk dieksekusi 10 Agustus 2020.
Setelah masuk mobil korban akan dicekik menggunakan tali.
Namun, saat dihubungi pelaku, korban enggan bertemu dengan tersangka R yang mengaku sebagai petugas pajak.
Kemudian direncanakan lagi untuk pembunuhan dengan cara menembak korban, dengan
menggunakan senjata api jenis Pistol browning tipe bda atau browning double action) 380 auto warna hitam coklat.