Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Penjual Lontong Sayur yang Gerobaknya Dihancurkan Sebelum Penyerangan Mapolsek Ciracas

"Pas sampai, terus Andri bilang gerobak hancur. Padahal saya jualannya agak jauh dari lampu merah," kata Ade

Penulis: Reza Deni
Editor: Sanusi
zoom-in Cerita Penjual Lontong Sayur yang Gerobaknya Dihancurkan Sebelum Penyerangan Mapolsek Ciracas
istimewa
Suasana di Kantor Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mesin motor Ade Ruhiyat (60) sudah menyala sekira pukul 1.00 WIB, untuk kemudian menuju simpang tiga Arundina, Cibubur, Jakarta Timur.

Di sana, Ade dan menantunya Andri (35) berjualan nasi uduk dan lontong sayur. Jam jualannya di sana dari pukul 2.00 WIB hingga selesai shubuh.

"Pas sampai, terus Andri bilang gerobak hancur. Padahal saya jualannya agak jauh dari lampu merah," kata Ade kepada Tribunnews, Sabtu (29/8/2020).

Baca: Pangdam: Prada MI Sebar Hoaks Dirinya Dikeroyok hingga Picu Penyerbuan Mapolsek Ciracas

"Saya bawa lauk dan gorengan dari sini. Kata menantu, saya disuruh balik lagi karena belum aman. Ya akhirnya saya balik lagi ke rumah," kata Ade.

Ade masih ingat betul suasana mencekam malam itu. Laki-laki tegap dan berpakaian bebas berkumpul di simpang tiga Arundina. Ade ingin mengatakan apa saja yang dihancurkan oleh mereka, tetapi urung dikatakan karena alasan pribadi.

"Mereka ada sekitar 30 motor. Mereka sempat pergi, tapi balik lagi dengan jumlah lebih banyak. Ada 100 motor mungkin," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Ade akhirnya memutuskan untuk balik ke rumah. Meskipun dia pernah terkena stroke, tangannya masih kuat menahan setang motor dan beban bahan jualan yang dibawanya, sementara Andri menantunya mengumpulkan sisa-sisa barang yang masih bisa diselamatkan.

"Akhirnya yang tadi mau jualan, saya kasih ke tetangga, ke masjid, ke orang-oranglah. Hitung-hitung sedekah," ujarnya.

Sampai saat ini ia belum mendapatkan info baik dari kelurahan ataupun kecamatan terkait ganti rugi dari kerusakan yang dialaminya.

"Ya besok (Minggu) sih belum tentu jualan lagi. Kan bikin gerobak kayak begitu bisa habis Rp 1 juta lebih," pungkas Ade.

Seperti diketahui, insiden penyerangan terjadi di Mapolsek Ciracas pada Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Mapolsek Ciracas diserang sebelum akhirnya dibakar massa.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut setidaknya ratusan orang terlibat dalam aksi perusakan serta pembakaran di Mapolsek Ciracas.

"Ini dilakukan oleh sekelompok massa yang tidak dikenal kurang lebih 100 orang," kata Nana di lokasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas