Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bisnis Industri Katering Anjlok 70 Persen kata Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia

Irwan Iden Gobel mengaku, jika dampak virus covid-19 membuat bisnis katering dari sisi marketing anjlok mencapai 70 persen.

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Bisnis Industri Katering Anjlok 70 Persen kata Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia
dok pribadi
Rapat Pleno PPJI DPD DKI Jakarta di Kantor Nendia Primarasa Catering, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2020) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI), Irwan Iden Gobel mengaku, jika dampak virus covid-19 membuat bisnis katering dari sisi marketing anjlok mencapai 70 persen. 

“Di industri katering, dampaknya sangat tinggi. Bahkan bisa dikatakan industri kami sangat terpuruk. Untuk katering pernikahan, banyak pihak membatalkan order. Saya belum menghitung pasti, tapi kira-kira terjadi kehilangan (lost) 70 persen dari sales kami,” ungkap Irwan Iden Gobel saat Rapat Pleno PPJI DPD DKI Jakarta di Kantor Nendia Primarasa Catering, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2020) lalu.

Soal himbauan melakukan work from home, Irwan Iden Gobel dengan lugas mengatakan, bisnis katering tidak bisa demikian, karena bersentuhan langsung dengan operation dan delivery.

Menurut Irwan Iden Gobel, saat ini pemerintah perlu mendata kebutuhan global pangan dari berbagai sektor industri makanan.

Yang paling cepat ialah jumlah barang yang tercukupi, mekanisme pembelian bahan di beberapa sektor, membantu menstabilkan harga barang, menjaga pasokan bahan fresh, seperti sayur dan buah. 

"PPJI bisa memberikan bantuan makanan ke beberapa pihak yang kurang mampu bertahan, sehingga paling tidak menjaga kestabilan pangan pada saat ini,” tuturnya.

Ketua PPJI DPD DKI Jakarta, Siti Djumiadini menambahkan, bahwa sebagai barometer ekonomi nasional, DKI Jakarta menjadi daerah yang paling parah terdampak wabah pandemi. 

Berita Rekomendasi

"Kami juga terkena dampaknya karena usaha terhenti selama pandemi. Saat ini kami sudah menjalankan protokol kesehatan resepsi pernikahan," kata Siti.

Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Pemrov DKI Jakarta, juga industri-industri yang terlibat langsung pada pesta pernikahan.

Sementara itu, Heru Pujihartono, pemilik Nendia Primarasa Catering mengatakan, sejauh ini pihaknya menjadi salah satu perusahaan katering yang terdampak covid-19.

"Jika dikatakan ada dampaknya, jelas ada. Tapi kita berharap pemerintah kembali mengizinkan kita untuk beraktivitas kembali, agar bisa bangkit," ujar Heru.

Sejauh ini Nendia Primarasa Catering sudah melakukan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19.

"Kami sudah melakukan protokol kesehatn kepada seluruh yang terlibat di Nendia, dengan melakukan cek suhu, swab, menggunakan masker dan juga face shield," jelas Heru Pujihartono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas