Dikritik karena Membawa Jenazah Saefullah ke Balai Kota Jakarta, Pemprov DKI: Tak Ada Pelanggaran
Pemprov Jakarta menjawab kritikan Ketua FAKTA, Azas Tigor Nainggolan, terkait kebijakan Anies Baswedan membawa jenazah Sekda Saefullah ke Balai Kota.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
Chaidir menjelaskan upacara penghormatan dilakukan terhadap jenazah Saefullah karena dirinya merupakan pejabat dan belum purna tugas.
"Aktif tidak pensiun dan beliau waktu menjelang sakit masih rapat paripurna."
"Kelaziman tata cara kita dalam Pemerintahan ketika pejabat aktif kalau menggunakan prosedur protokol ketentuan kita harus melepas," kata Chaidir.
Baca: Presiden Jokowi Kenang Sosok Almarhum Saefullah Sebagai Pekerja Keras
Chaidir juga menyebut pihak yang mengkritik tak paham etika birokrasi.
"Kan kita ikuti protokol kesehatan, jenazah tidak dibuka. Itu orang yang mengkritiknya saja yang artinya tidak paham kepada etika birokrasi," kata dia
Diberitakan sebelumnya, Sekda DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia karena Covid-19 atau Virus Corona, Rabu (16/9/2020).
Saefullah meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Dilansir Wartakotalive.com, Sekda DKI Saefullah meninggal dunia sekitar pukul 12.55 WIB di RSPAD.
Baca: Sekda DKI Saefullah Meninggal karena Infeksi Covid-19 yang Menyerang Jaringan Paru
Profil Sekda DKI Saefullah
Dr H Saefullah SPd MPD adalah salah satu pejabat DKI yang asli Betawi.
Pria dengan panggilan Bang Ipul selain menduduki sebagai orang nomor satu di jajaran ASN DKI, juga Ketua Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta.
Saefullah lahir di Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada 11 Februari 1964.
Dengan demikian, umur Saefullah DKI saat ini adalah 56 tahun.
Saefullah mulai menjabat sebagai Sekda DKI sejak 11 Juli 2014, ketika Gubernur DKI Jakarta masih dijabat Joko Widodo.