Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Deny Bekerja Jadi Pembersih Got di Bekasi, Terpaksa Tidur Tak Bareng Istri Karena Bau Comberan

Bau tidak sedap dari air comberan sudah menjadi 'makanan' Deny Kurniawan (43) dalam menjalani pekerjaannya.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Deny Bekerja Jadi Pembersih Got di Bekasi, Terpaksa Tidur Tak Bareng Istri Karena Bau Comberan
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Deny Kurniawan (43), pekerja pembersih saluran air di Bekasi. 

Di pemukiman itu juga, karirnya sebagai pembersih saluran air dimulai dan perlahan meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai tukang bacak.

"Awal di Pondok Cipta, lama kelamaan saya ke luar juga ada panggilan kaya ke Galaxy, ke Kranji," tuturnya.

Deny Kurniawan (43), pekerja pembersih saluran air saat 111
Deny Kurniawan (43), pekerja pembersih saluran air saat melalukan pekerjaan di Perumahan Duta Kranji, RT04/08, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Selasa, (3/10/2020). (TRIBUNJAKARTA/YUSUF BACHTIAR)

Proses pembersihan saluran air dilakukan secara manual, ia hanya bermodalkan cangkul, ember, karung dan tali sebagai alat kerja mengeruk lumpur dan sampah.

Namun keterbatasan alat tidak membuat ia pantang, tidak jarang Deny sampai masuk ke gorong-gorong menyelam agar dapat menjangkau titik tumpukan sampah dan lumpur.

"Kan kita manual, kalau enggak gitu (masuk ke dalam gorong-gorong), enggak bisa kekeruk, tapi kalau kecil (gorong-gorongnya), biasanya kita akalin pakai tali dan karung isi pasir biar kedorond," paparnya.

Risiko melakukan pekerjaan seperti ini memang cukup tinggi, bukan hanya kuat menahan bau, kadang ia kerap terluka ketika saluran yang dibersihkan terdalat benda tajam.

"Kan kalau masuk ke dalam gitu belum tentu ada yang mau, takut ada beling, paku, belum baunya, kemarin saya kena beling sepatu boat saya sampe tembus," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Untuk upah, Deny mengaku saat ini dia menerapkan sistem borongan.

Setiap pekerjaanya akan dihargai per keluarga dengan bayaran Rp 90 ribu.

"Kita ketemu sama RT-nya, misalkan kaya di RT07 kemarin di sana kita diupah 90 ribu per KK dikali 60 KK jatohnya Rp5,4 juta," ungkap Deny.

"Dari uang itu kita harus nyiapin pengadaan karung, sama bayar ke pembuangan akhir baru dari sisa itu kita bagi berempat," tambahnya.

Sementara itu, Wahyu Ketua RT04/08 Kranji, mengatakan, kegiatan normalisasi saluran air di lingkungannya dilakukan secara swadaya dengan memeperkerjakan Deny dan teman-temannya.

"Kita tahu awal dari medsos (media sosial), kerjanya lumayan totalitas sampai masuk-masuk gitu, makanya kita pekerjakan di sini, karena kalau yang udah-udah bersihin sekedar bersihin aja enggak sampai ngeruk lumpurnya," ucap Wahyu.

Adapun Deny dan timnya sudah bekerja selama 10 hari di lingkungan RT04/08 Kelurahan Kranji, terdapat ribuan karung berisi sampah dan lumpur yang sudah terangkut.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Deny Pembersih Saluran Air di Bekasi: Bau Comberan Lama Hilang, Pisah Ranjang Demi Istri

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas