Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isu Sayap Kiri Laris Jadi Komoditas Politik di Amerika Serikat

Politik identitas juga menjadi komoditas politik yang laris manis di Negeri Paman Sam atau Amerika Serikat (AS).

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Isu Sayap Kiri Laris Jadi Komoditas Politik di Amerika Serikat
TribunStyle.com/ Dok Tribunnews
Tsamara Amany Alatas 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politik identitas juga menjadi komoditas politik yang laris manis di Negeri Paman Sam atau Amerika Serikat (AS).

Bila di Indonesia politik identitas yang digaungkan adalah isu seputar PKI, maka di Amerika isu yang santer terdengar adalah perihal sayap kiri atau kaum sosialis.

Hal ini tercermin dalam Pemilihan Presiden AS tahun 2020 yang mempertemukan petahana Donald Trump dan lawannya Joe Biden.

Saat debat calon presiden (capres) putaran pertama, beberapa kali Trump menyebut program-program rancangan Biden sebagai program kaum sayap kiri.

Bukan tanpa sebab, Trump menyadari betul bahwa masyarakat Amerika sangat anti terhadap kaum sayap kiri.

"Trump sadar bahwa banyak sekali masyarakat Amerika yang anti terhadap sayap kiri (sosialis)," kata Politikus PSI, Tsamara Amany Alatas saat bertandang ke Markas Tribun Network di Jakarta, Senin (23/11/2020).

BERITA REKOMENDASI

Trump bermain politik identitas dengan menuding Biden adalah kaum sayap kiri yang dibenci oleh masyarakat Amerika.

Politik identitas sebagai komoditas politik juga terjadi di Indonesia pada Pilpres 2019 yang mempertemukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Saat itu Presiden Jokowi dituding sebagai PKI oleh lawan politiknya.

"Dan di Indonesia kita tahu, waktu jaman 2019 itu ada tuduhan-tuduhan yang Pak Jokowi itu katanya PKI dan lain sebagainya. Tuduhan-tuduhan seperti itu juga laku di Amerika," sambung Tsamara.

Tsamara mengatakan, semisal ada orang dituduh PKI, maka publik Indonesia akan khawatir.


Mereka akan langsung menanyakan apakah kabar soal PKI ini benar atau tidak.

Demikian juga di Amerika, bila ada yang dituduh sebagai sayap kiri, maka warga Amerika akan langsung mencari tahu kebenarannya.

"Jadi ada kemiripan. Dan menurut saya polarisasi, karena kandidatnya hanya ada dua," jelas Tsamara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas