Balita Meninggal saat Dibawa Mengemis Ibunya, Wali Kota Bekasi Akui Lalai, Polisi: Tak Ada Kekerasan
Wali Kota Bekasi akui lalai atas balita meninggal saat dibawa mengemis ibunya di Pasar Bantar Gebang, Polisi sebut tak ada tanda kekerasan
Penulis: Theresia Felisiani
Erna menjelaskan awal mula Nur Astuti menyadari anaknya, Anjaya Saputra (2) meninggal.
Ia mengatakan, awalnya sang ibu tengah menggendong sang anak sambil meminta minta di kawasan Pasar Bantar Gebang, Kamis (26/11/2020).
Di tengah aktivitas meminta-minta, Astuti baru sadar bahwa putranya yang bernama Anjaya Saputra sudah tak bergerak sama sekali.
"Jadi dia (sang anak) digendong sama ibunya dalam keadaan sakit. Digendong ibunya lagi minta-minta terus ibunya enggak tahu kalau anaknya sudah meninggal," kata Erna.
Baca juga: Ditinggal Orangtua Ibadah, Balita Tewas Terbakar saat Terjebak dalam Rumah yang Kebakaran
Sadar anaknya tak bergerak lagi, Astuti sempat membawa ke klinik terdekat. Ketika diperiksa, anak itu dinyatakan meninggal dunia.
Erna mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit, tidak ditemukan bekas kekerasan di tubuh bayi berusia dua tahun tersebut.
"Informasi dari pak Kapolsek enggak ada. Dari RSUD, enggak ada indikasi kekerasan enggak ada," ujar Erna.
Baca juga: Seorang Ibu Diduga Bunuh Dua Anaknya yang Masih Balita, Kejiwaan Ibu Korban Diperiksa
Polisi pun sudah memintai keterangan dari sang Ibu dan tidak mendapati ada dugaan tindak pidana yang mengakibatkan Anjaya Saputra (2) meninggal dunia.
Saat ini, lanjut Erna, bayi tersebut sudah dimakamkan. Sementara sang ibu, yakni Nur Astuti Anjaya (32) yang sempat syok sudah mendapatkan perawatan.
"Sudah dikubur kok saat ini bayinya, orang tuanya juga sudah ditenangkan. Enggak ada dugaan tindak pidana," ungkapnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/Wartakotalive.com/Kompas.com).