Covid-19 Melonjak Desember 2020, Penggali di TPU Jombang Kekurangan Pacul untuk Gali Liang Lahad
10 bulan petugas pemakaman berjibaku dengan jenazah terpapar atau terindikasi Covid-19, sejumlah peralatan untuk proses pemakaman sudah mulai rusak.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT - Wabah Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) semakin melonjak tajam.
Setiap harinya terus saja ada penambahan kasus positif warga yang terpapar virus ganas itu.
Per Senin (28/12/2020), Dinas Kesehatan Provinsi Banten, mencatat wilayah Tangsel sebagai zona merah risiko penularan Covid-19.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Pemakaman Jenazah Terinfeksi Covid-19 di TPU Jombang Ciputat Meningkat
Sejak kasus pertama muncul pada pertengahan Maret 2020 lalu, hingga saat ini, sudah ada 3.625 kasus Covid-19 di Tangsel.
Sebanyak 410 orang di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit, isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel.
Sebanyak 3.045 orang sudah dinyatakan sembuh.
Sedangkan 170 orang meninggal dunia.
Baca juga: Wacana Indekost Tangsel Jadi Isolasi Pasien Corona: Ada yang Menolak dan Setuju Asal Harganya Naik
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, menyatakan dalam keterangan resminya bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang tertinggi adalah pada Desember 2020.
Pernyataan yang sama juga disampaikan Tabroni, Kepala Pengurus Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, yang khusus diperuntukan bagi pasien Covid-19.
Tabroni mengatakan, sampai akhir Desember 2020, pihaknya sudah memakamkan 103 jenazah menggunakan protokol Covid-19.
Sudah 10 bulan, Tabroni dan petugas pemakaman lainnya berjibaku dengan jenazah terpapar atau terindikasi Covid-19.
Sejumlah peralatan yang digunakan dalam proses pemakaman pun sudah mulai rusak.
Tabroni mengatakan, para penggali kekurangan pacul, akibat banyak yang patah.
Meski sudah ada traktor kecil untuk menggali, tetap saja petugas memerlukan pacul untuk proses penguburannya.