Dilarang Berkerumun, Warga Naik Genteng Rumah untuk Menyaksikan Pemakaman Syekh Ali Jaber
Lantunan tahlil itu terus terdengar sampai jasad salah satu ulama besar Indonesia tersebut ditutupi tanah kubur.
Editor: Hasanudin Aco
Ia sempat dinyatakan positif Covid-19.
Namun, ustad Yusuf Mansur menyebutkan Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19 sebelum meninggal dunia.
Mendengar kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia, sang putra angkat, Akbar tak kuasa menahan tangis.
Akbar lantas mengenang sosok Syekh Ali Jaber yang diakuinya adalah seorang ayah yang penyabar lagi baik hati.
"Orangnya baik banget, sabar, enggak pernah marah. Saya enggak pernah lihat Syekh Ali marah. Dia orang tuh baik banget sama Akbar, sama orang lain," kata Akbar dilansir TribunnewsBogor.com dalam wawancara TVOne.
Kembali mengenang, Akbar lantas teringat dengan dua pesan Syekh Ali Jaber untuknya.
Syekh Ali Jaber meminta Akbar untuk bisa menghafal 30 juz Al Quran.
Ia juga berharap agar Akbar kelak bisa jadi imam besar se-Indonesia.
"Syekh Ali Jaber pernah berkata Akbar harus bisa hafal Al Quran sampai 30 juz. Dan Akbar harus bisa jadi imam besar se-Indonesia," pungkas Akbar seraya terisak.
Bersyukur bisa diangkat menjadi anak oleh Syekh Ali Jaber, Akbar berterima kasih.
"Buat Syekh Ali Jaber, makasih banget udah mengangkat anak angkatnya. Akbar juga senang banget Baba udah mengajak Akbar umrah. Pokoknya senang banget lah," imbuh Akbar.
Mengucap syukur, suara Akbar tiba-tiba tertahan.
Akbar lantas meminta maaf kepada Syekh Ali Jaber.
Sebab diakui Akbar, ia belum sempat membuktikan bahwa ia bisa jadi seorang hafiz seperti permintaan Syekh Ali Jaber.