Cerita di Balik Kasus Pembunuhan Ibu Hamil yang Jasadnya Dibuang di Tol Jagorawi
Diceritakan dr. Hastry, kasus ini ikut menjadi beban pikirannya selama setahun sampai terungkap.
Editor: Hasanudin Aco
Indra memilih menguburkan mayat Hilda di taman kota Tol Jagorawi karena area sekitar sepi dan jauh dari permukiman warga.
"Saya enggak kuat, stres. Tapi mau nyerahin diri juga enggak berani, takut dipenjara," ujar Unyil saat dihadirkan di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2020).
"Saya dihantui terus sama arwah korban. Saya minta maaf sama korban," imbuh dia.
Sehari-hari, Unyil menjadi kernet bus angkutan umum berpelat B 7069 IV rute Kampung Rambutan-Cikarang yang disopiri oleh Indra.
Unyil ikut membantu mengangkat mayat korban saat hendak dikuburkan.
"Saya pegang tangannya. Tapi yang menggali tanah untuk lokasi nguburnya, si Indra. (Korban Hilda, red) Dikubur malam-malam," terang Unyil.
Berbilang hari, bulan, hingga tahun, lantaran terus dihantui sosok Hilda, Unyil menceritakan keterlibatan dirinya dalam pembunuhan istri siri Indra ke warga.
Belakangan warga tadi melapor pada Senin (14/12/2020) lalu Unit Reskrim Makasar langsung mencari keberadaan Unyil.
Pertama kali polisi mendatangi pihak keluarga dan menyodorkan pakaian yang terakhir kali dipakai korban.
Sehari-hari korban menjadi pegawai rumah makan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
"Pihak keluarga langsung menangis dan membenarkan," ucap Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen.
Selanjutnya, polisi melanjutkan penyelidikan untuk membuat kasus ini terungkap dan terang siapa pelakunya.
Di hari yang sama Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur menciduk Unyil di Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, tanpa melawan.
Dari keterangan Unyil, polisi mendapatkan informasi tentang Indra yang kini sudah beralih menjadi sopir truk ekspedisi.