Bripka CS Pelaku Penembakan di Cengkareng Ngamuk saat Ditagih Rp 3,3 Juta, Sebut Terlalu Mahal
Pelaku penembakan di Cengkareng, Bripka CS, sempat mengamuk saat ditagih Rp 3,3 juta. Ia tak mau membayar karena menilai tagihan terlalu mahal.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku penembakan di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat, Bripka CS, sempat mengamuk sebelum ia mengeluarkan senjata api.
Seperti diketahui, Bripka CS mendatangi sebuah kafe di Cengkareng pada Kamis (25/2/2021) dini hari.
Dilansir Tribunnews, CS mengonsumsi minuman beralkohol di kafe itu.
Namun, saat akan membayar, ia justru cekcok dengan pegawai kafe.
"Pukul 02.00, tersangka CS itu memang datang ke TKP, yang merupakan kafe, dan melakukan kegiatan minum-minum."
Baca juga: Pilu, Istri Korban Penembakan Oknum Polisi di Cengkareng, Hamil Muda Suami Meninggal
Baca juga: Sang Ayah Pingsan Lihat Jenazah Fery Saut Korban Penembakan di Cengkareng
"Sekitar pukul 04.00, karena kafe memang sudah tutup," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis, menerangkan kronologi kejadian.
"Pada saat melakukan pembayaran, terjadi percekcokan antara tersangka dengan pegawai daripada kafe itu," imbuhnya.
Usut punya usut, Bripka CS mengamuk karena ia ditagih atas minuman yang dikonsumsinya sebesar Rp 3.335.000.
Dikutip dari Tribun Jakarta, CS mengamuk dan tak mau membayar karena menilai tagihan itu terlalu mahal.
Anggota TNI Pratu RS yang saat itu juga berada di lokasi kejadian mencoba menegur CS.
Sayangnya, percekcokan kembali terjadi antara CS dan RS.
Saat itulah kemudian Bripka CS mengeluarkan senjata api miliknya.
Ia menembak empat korban yang berada di kafe secara bergantian.
Tiga di antaranya tewas di tempat.