Pagar Beton Sudah Runtuh oleh Eksavator, Melinda Masih Khawatir, Takut Kembali Diintimidasi
Senyum Melinda liat tembok beton sudah runtuh oleh 2 Eksavator tapi hati kecil masih khawatir karena takut kembali diintimidasi.
Penulis: Theresia Felisiani
Kisruh mulai terjadi saat banjir melanda kawasan tersebut pada 21 Februari 2021.
Pagar beton itu roboh. Ruli menduga tembok beton itu roboh karena dihancurkan oleh keluarga almarhum Munir.
Pihak keluarga Munir, kata Ruli, sempat menyatakan bahwa pagar beton itu roboh karena terpaan banjir.
Netizen : Sumbang Tanah untuk Jalan Pahalanya Mengalir
Kasus pemagaran rumah di Ciledug, Tangerang, telah membuat heboh publik.
Betapa tidak, seorang warga bernama Ruli, memagari tanah miliknya namun berakibat pada tertutupnya sebuah rumah lainnya.
Rumah tersebut persisnya rumah Melinda yang berlokasi di RT 004/RW 03 Jalan Akasia, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Yang bikin miris, Melinda dan keluarganya harus melewati tembok setiap harinya untuk beraktivitas.
Apalagi tembok tersebut dipasang kawat berduri.
Netizen mengecam ulah merugikan tetangga yang dilakukan Ruli.
Menurut Netizen, tanah yang disumbangkan untuk kepentingan publik pahalanya sangat besar.
Bahkan akan terus mengalir hingga sang pemilik meninggal dunia.
"Beramal pak sedekah tanah buat jalan utk warga,, bekal akhirat,,jgn bahilllll," tulis netizen di akun youtube Wartakotalive.
"Padahal tanah itu klo disedekahkan walaupun cuma buat jln pahala g habis habis amal jariahM," tulis netizen lain bernama bernama @CoeliWati.
"Justru hidup ini hrs berbuat baik sama tetangga... Krn mrkalah yg terdekat. Klau ada musibah, pasti tetangga dulu yg nolongin." Tulis Zakaria Yoga.
Kisah Keluarga Melinda yang Rumahnya Terkurung Tembok Beton
Seperti diketahui Melinda beserta anak-anaknya kesulitan untuk mendapatkan akses.
Ruli yang mengaku lahan itu miliknya membangun tembok beton mengurung rumah Melinda.
Pantauan Warta Kota di lokasi, beton setinggi lebih dari 2 meter berada persis di depan kediaman Melinda.
Bahkan pagar beton ini dipasangi kawat.
Sulit jika melewati akses tersebut.
Tak ada jalan keluar dan Melinda beserta keluar terkurung di dalamnya.
"Susah lewat, makanya ditaruh bangku - bangku untuk naik," ujar Melinda saat dijumpai Warta Kota di Ciledug, Kota Tangerang, Minggu (14/3/2021).
Melinda pun hanya bisa pasrah.
Pemasang pagar beton itu yakni Ruli yang mengklaim bahwa lahan tersebut miliknya.
Sehingga dibangunlah tembok setinggi dua meter lebih dan dipasangi kawat.
"Kasihan anak-anak masih kecil, kalau keluar harus manjat," ucapnya.
Lebih parah lagi jika turun hujan.
Kondisi licin dan dekat kabel listrik berada di atasnya.
"Badan pada lecet - lecet, jatuh juga. Kalau malam hari juga ngeri," kata Melinda tampak sedih
Camat Ciledug dan Wali Kota Tangerang Merespon
Camat Ciledug, Syarifudin, menjelaskan mengenai persoalan ini.
Ia telah memanggil kedua belah pihak untuk mediasi.
"Saya sudah panggil mereka, tapi dari pihak Ruli tidak datang - datang," ujar Syarifudin kepada Warta Kota, Minggu (14/3/2021).
Bahkan masalah ini sudah sampai ke telinga Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Arief juga telah mengintruksikan kepada anak buahnya untuk segera atasi permasalahan ini.
"Perintah Pak Wali bongkar paksa tembok beton tersebut," ucapnya.
Syarifudin mennyebut jika pihak Ruli tak ada tanggapan, maka Pemkot Tangerang akan melakukan tindakan tegas.
Yakni sesuai dengan aturan Perundang - undangan.
"Dia (Ruli) ngaku itu lahannya. Padahal kan akses jalan juga di situ. Kami akan segera bongkar," kata Syarifudin. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)