Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keributan Oknum Polisi dan Ormas di Kafe Stadium, Propam Polair Turun Tangan, Puluhan Kafe Disegel

Bermula dari keributan antara oknum polisi dengan Ormas di Kafe Stadium, Kolong Jembatan Cilincing imbasnya puluhan kafe disana disegel.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Keributan Oknum Polisi dan Ormas di Kafe Stadium, Propam Polair Turun Tangan, Puluhan Kafe Disegel
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Puluhan kafe remang-remang di kawasan kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara disegel, Senin (22/3/2021). 

Puluhan kafe remang-remang di kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dinilai meresahkan warga.

Setiap malam, sedikitnya 24 kafe yang ada di lokasi tersebut sering menimbulkan kerumunan.

Alhasil, kebisingan dari musik-musik yang dikumandangkan dari malam hingga dini hari pun tak terhindarkan.

Tak hanya itu, pengunjung kafe-kafe tersebut juga kerap kali membuat kegaduhan.

Yang terakhir, pada Senin (22/3/2021) dini hari tadi, dua pengunjung yang masing-masing seorang anggota ormas dan oknum polisi terlibat keributan usai minum minuman keras di salah satu kafe.

Keributan serta kegaduhan yang sering timbul ini pun dikeluhkan warga.

Apalagi, kafe-kafe tersebut juga sering menjadi tempat pekerja seks komersial (PSK) menjajakan diri mereka.

cilincing segel kafe 56
Kafe Stadium di Kolong Jembatan Cilincing Jakarta Utara, lokasi keributan antara anggota ormas dan oknum polisi, Senin (22/3/2021).
Berita Rekomendasi

Ketua RW 08 Kelurahan Cilincing, Yayat menuturkan, keberadaan kafe-kafe di kolong jembatan tersebut sudah sekitar 20 tahun lamanya.

Yayat mengakui bahwa pada kenyataannya keberadaan puluhan kafe remang-remang itu memang meresahkan.

"Kalau dibilang meresahkan ya meresahkan. Apalagi kalau kafe-kafe kayak gitu kan menjual minuman keras juga ya," kata Yayat di lokasi.

Yayat juga menyoroti keberadaan para PSK yang setiap malam mangkal di kafe-kafe tersebut.

Ia berharap, daripada dipergunakan untuk tempat maksiat, kafe-kafe tersebut sebaiknya disulap menjadi pusat kuliner.

"Ya daripada buat tempat PSK gitu, baiknya diganti ke tempat kuliner," ucapnya.

Menurut Yayat, usul terkait pengadaan pusat kuliner di lokasi yang sekarang ditempati kafe remang-remang sudah pernah diajukannya ke pemerintah setempat.

Namun, hingga kini usul tersebut belum terpenuhi.

"Ya saya berharap jadi kafe kuliner, jadi disulap dari ujung ke ujung. Ciri khas makanan yang dijual di Cilincing apa, karena kita ikan, ya ikan, sea food. Gitu sih harapan saya dan masyarakat," kata Yayat. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas