Gubernur Anies Ungkap Penyebab Kebakaran di Matraman yang Tewaskan 10 Orang
Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebab kebakaran yang terjadi di Matraman bukanlah dari kompor gas maupun listrik.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebab kebakaran yang terjadi di Matraman bukanlah dari kompor gas maupun listrik.
Dikatakan Anies kebakaran terjadi dari kendaraan roda dua yang terbakar, tepat di gang rumah.
Saat terbakar itulah, membuat akses keluar tertutup hingga para korban terjebak.
"Kali ini penyebabnya bukan listrik atau gas. Kejadiannya di luar rumah ada sepeda motor yang terbakar dan menutup gang sempit itu. Apa penyebabnya dan lain-lain biar Polisi yang memutuskan," kata Anies di Matraman, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Kebakaran di Matraman, Ria dan Ibunya Ditemukan Tewas dalam Keadaan Berpelukan
Anies Baswedan memastikan akan memberikan bantuan tempat tinggal sementara bagi para pengontrak selama 21 hari kedepan pasca kebakaran di Matraman.
"Mereka ini bukan pemilik kontrakan tapi pengontrak. Kita siapkan (penampungan sementara) jumlahnya ada 10 orang. Mereka akan di fasilitas tinggal paling tidak selama 21 hari kedepan," katanya.
Dikatakan Anies, mereka yang selamat akan diberikan bantuan makanan hingga perbaikan dokumen kependudukan yang hangus terbakar dalam kebakaran pada Kamis dini hari tadi.
"Semua akan diganti (dokumennya). Jadi kebutuhan mereka di pastikan aman. Jadi insyaallah korban yang masih sehat yang kehilangan tempat tinggal kita siapkan," ucapnya.
Kebakaran yang terjadi di Jalan Pisangan Baru III, RT 003/RW 06, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021) menghanguskan empat unit kontrakan dengan 10 orang meninggal dunia.
Namun demikian, masih ada korban kebakaran yang berhasil menyelamatkan diri. Adalah Nanang Wahyudi (37) dan istrinya, Fani Yulian (31) yang berhasil selamat dari musibah kebaksran itu.
Padahal unit kontrakan yang ditempatnya itu diapit oleh dua unit kontrakan dari tiga Kepala Keluarga (KK) yang masing-masing dihuni lima korban meninggal dunia.
Kontrakan yang mereka tempati berada di gang buntu dengan lebar satu meter dan berada persis di belakang rumah warga. Nanang menceritakan peristiwa kebakaran itu berlangsung cepat.
Nanang yang masih syok akibat kebakaran yang terjadi sekira pukul 04.50 WIB itu menceritakan dirinya sempat mendengarkan suara minta tolong dari tetangga kontrakan.
"Saya sama istri bangun dari tidur karena dengar teriak-teriak tetangga kanan, kiri. Mereka teriak tolong-tolong tapi enggak teriak kebakaran," kata Nanang, Kamis (25/3/2021).