Varhan Abdul Aziz Berikan Respon Positif Polantas Polri Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19
Volume arus mudik ke Jawa dan Sumatera mengalami penurunan hari ini. Jumlah kendaraan yang diputar balik sampai malam ini sebanyak 30 ribu lebih.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Volume arus mudik ke Jawa dan Sumatera mengalami penurunan Jumat kemarin, Jumlah kendaraan yang diputar balik sampai malam ini sebanyak 30 ribu lebih.
"Hari ini sampai malam hari ini saya sampaikan bahwa volume arus mudik yang menuju Jawa turun 70%. Ini masih didominasi oleh angkutan barang. Kemudian arah yang menuju Bandung lebih kurang turun 60%. Kemudian yang mengarah ke Merak-Sumatera turun lebih kurang 30%," ungkap Kakorlantas Polri Irjen Istiono di posko penyekatan Cikupa Tangerang, Jumat (7/5/2021).
Langkah ini mendapat respon positif dari Ketua DPP KNPI, Varhan Abdul Aziz sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 mengingat Indonesia belum menang melawan pandemi ini, maka tidak mudik adalah bentuk bela negara, dan mereka yang menunda pulang adalah para Patriot Bangsa.
Menurut Varhan Abdul Aziz, penyekatan dilakukan sebagai bentuk langkah preventif. Agar tidak banyak kasus lagi bertambah, mencegah mereka yang membandel untuk tidak melewati batas aglomerasi, agar persebaran manusia tidak menumpuk dalam perjalanan.
“Polantas Polri yang bertugas dijalan hanya menjalankan perintah, bagi yang tetap mudik diperlakukan dengan baik dengan cara putar balik, tidak ditangkap, apalagi di kasari, namun bagi mereka yg ngeyel, tentu akan menerima sikap tegas yg dapat dipahami sebagai SOP yg terpakasa dilakukan,” kata Varhan Abdul Aziz yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) LIRA.
Lebih jauh Varhan mengungkapkan bukan hal mustahil bagi Indonesia jika masyarakatnya bandel dan tak taat prokol kesehatan akan mengalami nasib yang sama seperti India dalam sehari kasus Covdi-19 bisa tembus 500 ribu.
“Oleh karena itu, langkah menunda mudik adalah satu keputusan politik tepat yang penuh pertimbangan untuk keselamatan rakyat banyak. Kita pernah kecolongan di awal pandemi, korban berjatuhan, namun kita bisa bangkit. Kurva Pandemi melandai di negeri ini. Namun bukan sebuah alasan untuk menjadikan kita besar kepala,” tutur Varhan Abdul Aziz.
Masih menurut Varhan Abdul Aziz, bagi yang merasa bangga bisa lewat di satu penyekatan, nantinya masih banyak penyekatan berlapis. Daripada sudah dekat rumah namun kena juga, sia-sia bensin, waktu dan biaya. Sudah mau sampai malah diputar balik kembali ke Jakarta. Lebih baik bersabar sedikit.
Varhan Abdul Aziz juga mengibau agar masyarakat tidak menyebar hoax, apalagi memanasi keadaan, di bulan ramadhan, jauhi dosa, tinggalkan sebaran kebohongan.
Diketahui sebelumnya, Korlantas Polri menyiapkan 333 titik penyekatan mudik 2021. Namun kemudian ditambahkan menjadi 381 titik di sembilan provinsi.
Istiono Selasa lalu melalui pesan singkat menjelaskan bahwa pos penyekatan bertambah menjadi 381 titik.