Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Para Penjual Bunga Terpaksa Berdagang di Trotoar Kawasan TPU Tanah Kusir

Mereka kini berdagang di trotoar kawasan Tanah Kusir. Salah satu pedagang, Risna (30) mengatakan bahwa dirinya dan sejumlah pedagang lainnya sudah ber

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cerita Para Penjual Bunga Terpaksa Berdagang di Trotoar Kawasan TPU Tanah Kusir
Tribunnews.com, Reza Deni
Penjual bunga makam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, usai ada aturan peniadaan ziarah kubur masih tampak lengang seperti biasa.

Hanya saja, tampak sejumlah pedagang bunga yang mengklaim bahwa mereka tak diperbolehkan berdagang di area pemakaman.

Mereka kini berdagang di trotoar kawasan Tanah Kusir. Salah satu pedagang, Risna (30) mengatakan bahwa dirinya dan sejumlah pedagang lainnya sudah berjualan di trotoar sejak Rabu (12/5/2021) lalu atau H-1 Lebaran.

"Kalau mau dagang di dalem (area TPU) nanti ada Satpol PP. Mereka (pihak TPU) enggak mau bertanggung jawab kalau kami diangkut karena sebelumnya sudah diinfokan," kata Risna saat ditemui, Jumat (14/5/2021).

Hal tersebut bisa dilihat dari pintu masuk area TPU yang sudah dijaga oleh petugas keamanan mulai dari TNI-Polri hingga petugas BPBD DKI Jakarta.

Penjual bunga makam
Penjual bunga makam (Tribunnews.com, Reza Deni)

Risna menyebut dengan situasi seperti ini, tak banyak keuntungan yang dia ambil.

"Untuk balik modal saja sulit. Kadang saya juga jual rugi," katanya.

Berita Rekomendasi

Semisal, dikatakan Risna, untuk air mawar yang biasanya dijual Rp7 ribu hingga Rp10 ribu, dijual seharga Rp3ribu hingga Rp5 ribu.

Belum lagi jenis kembang yang dalam hitungan hari bisa busuk seperti kembang sedap malam, Risna kadang terpaksa menjual dengan harga murah.

Tak hanya Risna, hal senada juga dikatakan Yusuf (45) penjual bunga yang biasa berdagang di kawasan TPU Tanah Kusir.

Dia bercerita tahun lalu, ketika Covid-19 sedang tinggi-tingginya dan keawasan terhadap penularan masih tinggi, masyarakat saat Idul Fitri tetap pada melakukan ziarah kubur.

Baca juga: Begini Situasi TPU Tanah Kusir Usai Ada Aturan Peniadaan Ziarah Kubur

"Sekarang masyarakat kayaknya sudah enggak peduli ya, tapi malah ada aturan begini," tandas Yusuf.

Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang warga ibu kota melaksanakan ziarah kubur jelang dan saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Kegiatan ziarah kubur ditiadakan di seluruh TPU di DKI mulai 12 - 16 Mei 2021.

Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, usai menggelar rapat koordinasi bersama Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, dan sejumlah pejabat daerah Jabodetabek.

"Kegiatan ziarah kubur ditiadakan mulai tanggal 12 Mei sampai dengan hari Minggu 16 Mei," kata Anies, di Balai Kota DKI, Senin (10/5/2021).

Anies menyebut pelarangan ziarah kubur diambil guna mengantisipasi kerumunan yang berpotensi terjadi.

Adapun kebijakan ini berlaku bukan cuma di Jakarta, tapi juga seluruh pemakaman di wilayah penyangga ibu kota.

"Seluruh pemakaman di Jabodetabek akan ditutup dari pengunjung untuk ziarah," sambung dia.

Kendati begitu, Anies menegaskan proses pemakaman di TPU tidak akan terdampak dengan kebijakan tersebut. Aktivitas pemakaman dapat tetap berjalan. 

"Untuk pemakaman sendiri berjalan di tempat-tempat pemakaman itu, nanti diatur oleh dinas pemakaman," pungkas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas