Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jakarta Diprediksi Tenggelam Tahun 2050

Laporan itu menobatkan Jakarta sebagai kota paling rentan di dunia terhadap risiko lingkungan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jakarta Diprediksi Tenggelam Tahun 2050
KOMPAS.com / RADITYA HELABUMI
ILUSTRASI BANJIR - Jakarta kembali dilanda banjir lagi pada Minggu (23/2/2020) akibat hujan deras terus mengguyur sejak Sabtu (22/2/2020). 

Dibandingkan dengan di Asia, kota-kota di Afrika secara umum memiliki tingkat polusi udara yang lebih rendah.

Menurut Will Nichols, Kepala Penelitian Lingkungan dan Perubahan Iklim di Verisk Maplecroft, yang memimpin penyusunan laporan itu, kota-kota di Afrika cenderung menghapi risiko bahaya alam yang lebih sedikit.

Namun, para peneliti menyebut, sejauh ini, kota-kota di Afrika menghadapi risiko perubahan iklim terbesar: 38 dari 40 kota paling rentan risiko perubahan iklim ada di Afrika.

Ini berakar dari layanan publik dan infrastruktur yang kurang didanai di kawasan itu.

Termasuk suhu panas dan cuaca ekstrim yang secara tidak proporsional telah membuat perubahan iklim menjadi lebih umum terjadi di sana.

Lagos, kota terbesar di Nigeria, menghadapi risiko lingkungan terbesar Afrika dan menempati posisi ke-144 dari total 576 kota yang diteliti.

Ini lantaran Lagos memiliki masalah dengan kualitas udara, polusi air dan tekanan panas.

Berita Rekomendasi

Lagos juga menduduki peringkat ke-4 sebagai kota paling rentan dengan perubahan iklim di dunia.

Para peneliti mengidentifikasi Glasgow, yang akan menjadi tuan rumah konferensi iklim PBB pada November tahun ini, sebagai kota paling tidak rentan terhadap perubahan iklim di dunia.

Glasgow juga menjadi kota paling aman ke-4 atas keseluruhan risiko lingkungan.

“Kendati sejumlah warga Skotlandia mengalami banjir alami,” kata Nichols, “Glasgow memiliki risiko rendah terhadap hampir semua hal lainnya," imbuhnya.

Sementara itu, prospek kota-kota di Amerika Serikat (AS), beragam.

Sebagian besar pusat-pusat kota di negara itu memiliki kadar polusi udara yang relatif lebih rendah dibandingkan kota-kota di Asia dan Eropa.

Ini berkat keputusan-keputusan bersejarah tentang bahan bakar yang mencemari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas