Asmoro, Istilah Unik yang Dipakai Para Pelaku Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok
Fadil mengatakan, istilah Asmoro dipakai untuk menarik pungli dari sopir truk kontainer maupun perusahaan jasa ekspedisi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
Timnya, dikatakan Fadil, berhasil menangkap empat tersangka dari kelompok Bad Boy.
"Berhasil disita handphone, buku pemasukan dan pengeluaran, stiker bad boy, pos pantau stempel, kemudian surat pernyataan untuk bersedia membayar, kuitansi pembayaran, bukti transfer, dan fotokopi akte pendirian perusahaan jasa keamanan," katanya.
2. Haluan Jaya Prakasa
Untuk kelompok ini, Fadil mengatakan telah ditangkap 6 orang yang terdiri dari pimpinan sampai ke bajing loncat yang beraksi di lapangan.
Uang yang disita pun jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah "Dari mereka, disita uang Rp177.349.500," katanya.
Penyidik sudah diperintahkan Fadil untuk melakukan analisis transaksi keuangan dalam beberapa tahun belakangan.
"Untuk mengetahui sudah berapa besar uang pungli yg sudah dinikmati kelompok ini. Barang bukti lain hampir sama dengan Bad Boy," katanya.
3. Sapta Jaya Abadi.
Kelompok ketiga ini, dikatakan Fadil menari uang dari 141 perusahaan. Polisi berhasil menangkap 3 orang yang berposisi sebagai pimpinan, kordinator lapangan, hingga bagian administrasi.
"Kelompok ini setiap bulannya mengutip uang dari 23 perusahaan angkutan yang memiliki armada 529 unit, total uang Rp24,65 juta. Barbuk lain sama, ada stiker, bukti setor, stempel, pakaian, seragam, dan sebagainya," tuturnya
4. Tanjung Raya Kemilau
Kelompok ini jadi kelompok yang diringkus anggota-anggotanya paling banyak dari 3 kelompok yang sudah disebutkan.
"10 pelaku atau tersangka (diamankan). Kelompok jni mengorganisir 30 perusahaan angkutan truk kontainer, sebanyak 809 unit truk," katanya.
"(Uang disita) Rp82.560.00, barbuk lain sama (dengan tiga kelompok lainnya)," pungkasnya.