Bus Sekolah Catat Rekor Evakuasi, Ambulans Antre Bawa Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Rorotan
Covid-19 di ibu kota sedang menggila, Kapolda Metro Jaya sebut kondisi Jakarta sedang tidak baik-baik saja, ini sejumlah faktanya.
Penulis: Theresia Felisiani
"Angka Covid-19 terus naik, BOR (Bed Occupancy Ratio) terus naik, jumlah orang yang masuk rumah sakit makin meningkat. Mari jaga diri, jaga keluarga supaya taat prokes, supaya kita cepat keluar dari persoalan pandemi ini," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, tempat isolasi pasien Covid-19 di Graha Wisata Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hampir penuh.
Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Amelia mengatakan, saat ini hanya tersisa empat kamar untuk ruang isolasi pasien Covid-19 hingga Rabu (16/6/2021) kemarin.
Ia menuturkan, Graha Wisata Ragunan mulai menampung pasien Covid-19 sejak Kamis (10/6/2021) lalu.
"Kapasitasnya ada 78 kamar, yang terpakai 74 kamar. Sisa kamar tersedia ada empat," kata Amelia saat dikonfirmasi, Rabu (16/6/2021).
Amelia menjelaskan, masing-masing kamar diisi oleh dua hingga tiga pasien. Sedangkan, tenaga kesehatan (nakes) bertugas secara bergantian.
Pada Rabu kemarin, tercatat 2.376 orang di Jakarta dinyatakan terpapar Covid-19. Sedangkan, total kasus positif di ibu kota mencapai 454.671.
Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, kondisi pandemi di Ibu Kota menunjukkan tren mengkhawatirkan.
Pasalnya, peningkatan signifikan terjadi terus menerus pascalibur Lebaran 2021.
Padahal, kasus aktif di DKI Jakarta pada dua pekan lalu atau 31 Mei lalu berada di angka 10.658 kasus dengan positivity rate 7,6 persen.
"Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan hingga per 14 Juni 2021 kasus aktif di Jakarta mencapai angka 19.096 atau naik 9.000-an kasus," kata Widyastuti, Selasa (15/6/2021).
"Bahkan, beberapa hari ini pertambahan kasusnya mencapai 2.000, 2.300, 2.400, dan 2.700 dengan kenaikan positivity rate yang juga signifikan di angka 17,9 persen," tambahnya.
Baca juga: Tekan Lonjakan Covid-19, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Pusat Tiadakan Libur Idul Adha
Di sisi lain, kapasitas ruang isolasi kini hanya tersisa 22 persen dan ruang Intensive Care Unit (ICU) tinggal 29 persen.
Padahal, per tanggal 31 Mei 2021 kapasitas tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) masih berada di bawah 40 persen atau masih tersisa 70 persen lebih.
"BOR kita naik signifikan per tanggal 14 Juni, kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78 persen dalam dua minggu," ucap Widyastuti.
"Kemudian, ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71 persen," tambahnya menjelaskan.
Guna mengantisipasi hal ini, Pemprov DKI menggandeng sejumlah pihak untuk menambah fasilitas isolasi mandiri.
Fasilitas isolasi ini nantinya bakal digunakan bila Wisma Atlet mengalami lonjakan pasien Covid-19 yang harus ditangani.
Baca juga: Menko PMK Nilai Hajatan Bisa Timbulkan Klaster Covid-19
"Kami berencana menambah fasilitas isolasi mandiri bekerja sama dengan BNPB, seperti Rusun Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma Ragunan," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Selain penambahan kapasitas BOR, menurut Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk menambah tracer (petugas yang akan melakukan pelacakan).
"Para tracer inilah yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini. Sehingga, pengendalian dapat dilakukan dengan baik," tuturnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)