Puluhan Tenaga Kesehatan di Depok Ikut Terpapar Covid-19
Novarita berujar pihaknya mensiasati nakes yang ada dengan mengatur jam kerja.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Bertambahnya pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir membuat tenaga kesehatan (Nakes) juga mulai kewalahan.
Jam kerja nakes bertambah untuk melayani pasien.
Banyak nakes kelelahan dan akibatnya tak sedikit dari mereka yang juga terpapar virus mematikan di sejumlah rumah sakit rujukan ataupun di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kota Depok.
"Banyak informasi dari rumah sakit, puskesmas, banyak nakes yang kena. Berapanya saya belum dapat datanya. Informasi dari semua rumah sakit ada tenaga kesehatan yang terkena," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, saat meninjau vaksinasi massal di Terminal Jatijajar, Tapos, Jumat (25/6/2021).
Untuk diketahui, ada 24 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Depok.
Baca juga: Profil Liza Putri Noviana, Nakes di Wisma Atlet yang Gugur Karena Covid-19, Tinggalkan 3 Anak
Bila terdapat satu tenaga kesehatan saja yang terpapar di seluruh rumah sakit rujukan, maka jumlah yang terpapar telah mencapai puluhan orang.
"Ya RS nya aja 24. Ada lah sekitar segitu (puluhan). Ada yang isolasi mandiri di rumah, ada yang dirawat," kata Nova.
Kondisi ini juga disebut Novarita berimbas pada kurangnya jumlah tenaga kesehatan.
"Ya otomatis (berkurang)," bebernya.
Untuk menanggulangi kekurangan nakes ini, Novarita menuturkan pihaknya tengah meminta tambahan nakes dari Provinsi Jawa Barat.
"Sekarang lagi proses minta ke provinsi karena provinsi kan buka rekrutmen lewat pikobar. Mudah-mudahan bisa dapat," jelasnya.
Sementara menunggu tenaga kesehatan tambahan dari provinsi, Novarita berujar pihaknya mensiasati nakes yang ada dengan mengatur jam kerja.
"Ya dengan sumber daya yang ada diatur sifnya jam kerja."
"Mohon juga dari masyarakat memahami keadaan seperti ini jadinya tuntutannya juga jangan terlalu," ucapnya.
"Kayaknya banyak keluhan, bu ini lambat misalnya. Harusnya kita sama-sama karena permasalahan ini tidak hanya masalah pemerintah tapi masalah kita bersama."
"Itu yang harus dibangun semua juga memahami ini permasalahan kita karena kitanya juga tidak aware prokes," pungkasnya.