Pedagang Tabung Oksigen di Tangsel Kewalahan Melayani Banyaknya Pelanggan
Dalam satu jam, tak kurang 10 orang datang mau isi ulang sambil membawa tabung oksigen ukuran tinggi satu meter.
Editor: Hasanudin Aco
"Sekarang tiga orang karyawan saja sudah keteter," tambah Dani.
Sampai selesai proses wawancara, Dani masih belum berhenti melayani pelanggannya yang datang silih berganti.
"Namanya juga buat kemanusiaan bang, kalau ngitung lelah mah saya sudah tutup sama kaya yang lain," pungkas pria asli Rawa Buntu, Serpong itu.
Pemprov DKI borong dari Tangerang
Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengganas, penambahan kasus pun mencapai 8.000 hingga 9.000 kasus per hari.
Hal ini pun membuat 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota nyaris kolaps hingga krisis ketersediaan tabung oksigen.
Guna mengatasi krisis tabung oksigen ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk mengangkutnya langsung dari pabriknya di kawasan Tangerang, Banten.
“Jadi, terus-menerus saat ini tim kami sedang di Tangerang di pabrik oksigen untuk bawa tabung oksigen tambahan,” ucapnya, Selasa (29/6/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, tim khusus dikerahkan guna mengangkut tabung oksigen itu menuju rumah sakit rujukan Covid-19.
Pasalnya, distributor kewalahan mengatasi lonjakan permintaan tabung oksigen yang sangat tinggi dalam beberapa pekan terakhir
“Masalah utamanya adalah transportasi karena itu mobil-mobil dari Dinas Pertamanan, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan lainnya dimobilisir untuk membantu mentransportasikan tabung oksigen,” ujarnya di RSUD Koja, Jakarta Utara.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan terhadap rumah sakit dan tenaga kesehatan yang menangani pandemi Covid-19.
Jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun dikerahkan untuk membantu pekerjaan non medis, seperti menyiapkan makanan, membungkus obat, hingga penyediaan tabung oksigen.
“Kami akan mobilisasi tenaga kerja untuk bisa bantu mereka yang saat ini bekerja di rumah sakit, agar tim medis bisa fokus pada penanganan pasien dan aktivitas pendukung bisa dibantu yang lain,” tuturnya. (*)