Tidak Ada CCTV, Pelaku Penembakan dan Pembacokan di Durensawit Masih Buron, Ini Kronologinya
Ipda Tatan menjelaskan, di lokasi kejadian tidak ada kamera CCTV yang mengarah ke warung kopi tempat penganiayaan.
Editor: Sanusi
Sebab, wanita yang mengendarai sepeda motor bonceng tiga itu diikuti oleh dua orang pria.
"Jadi si cowok pelaku itu ngajak kenalan tiga cewek ini, dua enggak mau dan satu cewek yang akhirnya kenalan ngasih nomor telepon," terang dia kepada Wartakotalive.com, Sabtu (17/7/2021).
Kedua wanita tersebut menolak bekenalan karena kekasihnya mau datang ke warung kopi tempat ketiga wanita itu berhenti.
Baca juga: BLT Subsidi Gaji Cair Awal Agustus, Untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta
Tidak lama setelah bicara seperti itu, Johanes dan temannya sampai di warung kopi sekira pukul 23.00 WIB.
Tiba-tiba pelaku langsung keluarkan senapan api dan menembak rekan johanes.
Sedangkan, seorang pelaku membacok johanes dibagian paha, punggung dan dekat bokong.
"Kondisi sekitar sepi, pelaku langsung kabur, adik saya enggak kenal sama cewe-cewe itu," jelas dia.
Polisi masih mencari
Sebelumnya, Jajaran Unit Reskrim Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur masih menyelidiki kasus penembakan dan pembacokan terhadap dua pemuda yang terjadi pada Kamis (15/7/2021) dini hari.
Paur Min Ops Unit Reskrim Polsek Duren Sawit Ipda Tatan mengatakan untuk sekarang pihaknya belum bisa memastikan kejadian yang terjadi di satu Warkop dekat Taman Malaka Selatan.
"Karena kedua korban kondisinya masih menjalani rawat jalan di rumah akibat luka penganiayaan, jadi belum bisa memberi keterangan rinci terkait kejadian," kata Tatan saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (18/7/2021).
Berdasar kronologis sementara dari keterangan saksi yang didapat jajaran Unit Reskrim Polsek Duren Sawit kedua korban dianiaya kelompok pemuda yang beranggotakan sekitar enam orang.
Penganiayaan kedua korban menggunakan senjata api jenis air softgun dan celurit itu berawal saat satu pelaku meminta nomor handphone seorang perempuan yang sedang duduk di Warkop.
Saat perempuan tersebut menolak dengan alasan kekasihnya segera datang menjemput kedua korban datang sehingga pelaku mengira satu di antara mereka kekasih dari perempuan itu.