Perusahaan Otobus Mengeluh PPKM Diperpanjang, Mengaku Hanya Angkut 2 Penumpang Per Hari
Perusahaan otobus (PO) Budiman mengalami penurunan penumpangan selama penerapan PPKM Level 4 di wilayah Jawa-Bali.
Penulis: Ferryal Immanuel
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan otobus (PO) Budiman mengalami penurunan penumpangan selama penerapan PPKM Level 4 di wilayah Jawa-Bali.
Cakra, seorang petugas PO Budiman mengaku sebelum penerapan PPKM armadanya bisa melayani penumpang lebih dari lima orang per harinya.
"Biasanya sebelum PPKM, PO Budiman bisa menerima penumpang di atas 5 orang. Tetapi karena PPKM diperpanjang, minat penumpang berkurang, terkadang 1-2 orang per hari," ujar Cakra kepada Tribunnews, Rabu (4/8/2021).
Menurut dia, dengan adanya PPKM, pemasukannya juga menurun dibandingkan biasanya.
Seperti diketahui, PO Budiman melayani rute Jakarta-Tasikmalaya.
Harga yang ditawarkan relatif terjangkau yaitu Rp 115.000 untuk sekali perjalanan.
Baca juga: Cerita Penjual Tiket PO Madu Kismo Semenjak PPKM, Bus Jarang Beroperasi
Cakra menegaskan harga yang ditawarkan PO Otobus selalu flat dan tidak pernah mengalami kenaikan.
"Kalau bus kami lebih mengutamakan pelayanan, jadi walau hanya 1-2 penumpang. PO Budiman tetap beroperasi dan mengantarkan penumpang hingga tujuannya," ungkapnya.
Cakra menjelaskan keberangkatan armadanya hanya dua kali dalam sehari yakni pukul 10.00 WIB dan pukul 22.00 WIB.
Ia menegaskan walau penumpang hanya 1-2 orang per hari, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Terminal Pulo Gebang Sepi, Tak Ada Bus yang Beroperasi Sejak Pemberlakuan PPKM
"Untuk penumpang wajib menujukkan sertifikat vaksin minimal 1 kali, keterangan rapid antigen negatif minimal 1 x 24 jam atau keterangan swab test dengan keterangan 2 x 24 jam," ucapnya.
Cakra berharap ke depannya PO Budiman dapat kembali beroperasi maksimal sehingga perekonomian para karyawan dapat lebih membaik.
"Saya juga berharap agar Covid-19 semakin menurun, agar transportasi di Terminal Terpadu Pulo Gebang dapat kembali normal sedia kala," katanya.