Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Sebulan PTM Digelar, Sejumlah Siswa SD, SMP, SMA di Bekasi dan Tangerang Terpapar Covid-19

Seiring dengan digelarnya PTM, Kasus Covid-19 mulai bermunculan di Bekasi dan Tangerang, siswa SD, SMP dan SMA terpapar, PTM terpaksa dihentikan.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Belum Sebulan PTM Digelar, Sejumlah Siswa SD, SMP, SMA di Bekasi dan Tangerang Terpapar Covid-19
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
EDUKASI PROMOSI KESEHATAN JELANG PTM - PMI Kota Tangerang, mengadakan penyuluhan edukasi promosi kesehatan di Madrasah Ibtidaiyah Darul Hikmah, Karawaci, Kota Tangerang, Senin (6/9/2021). Kegiatan ini sebagai pembekalan kepada para siswa sehingga mereka mengikuti pendidikan jelang dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM). WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

"Kami sudah menugaskan untuk dilakukan tracking dari koordinasi yang sudah dilakukan tracking itu akan dilakukan pada hari ini di sekolah-sekolah," katanya.

Satu Siswa SMA di Kab Bekasi Positif Covid-19, Dinas Kesehatan Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan

Di tengah proses pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Kabupaten Bekasi, terdapat seorang siswa dari SMA swasta yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Sri Enny Mainiarti mengungkapkan siswa tersebut diduga terkonfirmasi positif melalui klaster keluarga.

"Yang terkonfirmasi positif ada satu orang anak sekolah ya, tapi karena keluarganya," kata Enny saat dikonfirmasi, Rabu (29/9/2021).

Keluarga siswa tersebut kemudian langsung melaporkannya kepada pihak sekolah.

Sesuai instruksi Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, langkah itu ditindaklanjuti dengan proses tracing kepada siswa lainnya yang sekelas dengan pasien tersebut.

dinas kesehatan kab bekasi
Kepala Dinas Kesehatan Bekasi Sri Enny
BERITA TERKAIT

Enny mengaku setelah dilakukan tracing, tak ada satu pun teman-teman siswa itu, yang terkonfirmasi positif sehingga Enny menyangkal apabila terjadi klaster penularan sekolah yang terletak di kawasan Cikarang Pusat tersebut.

"Disebut klaster sebenarnya kalau sudah terjadi transfusi terus nyebarin ke yang lain, tapi yang ini saya belum denger. Ketika ada informasi konfirmasi positif, kemudian kelasnya sudah diperiksa, negatif semua, anak satu ini ternyata (tertular) di rumahnya, dari bapaknya," ungkapnya.

Orang tua beserta siswa yang terpapar itu, kemudian dibawa ke tempat isolasi terpusat guna langkah antisipasi penyebaran Covid-19.

Sedangkan proses testing, tracing dan treatment atau 3T masih terus dilakukan Dinas Kesehata Kabupaten Bekasi untuk mendeteksi adanga temuan kasus baru di sekolah.

Belum Sebulan PTM, 25 Murid SMP Kota Tangerang Positif Covid-19, Padahal Sudah Divaksin

Baru tiga pekan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tangerang, 25 murid terkonfirmasi positif Covid-19.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, ke-25 pasien tersebut semuanya siswa jenjang SMP.

Kata dia, seluruh siswa yang positif Covid-19 tersebut berdasarkan hasil PCR yang dilakukan beberapa hari lalu.

"Yang dilakukan sampling oleh Pemerintah Pusat hanya kota-kota besar, Jakarta, Semarang, Bandung. Kita juga mengambil inisiatif testing dilakukan random," ujar Arief saat ditemui di Pemkot Tangerang, Kamis (30/9/2021).

Menurutnya, tes PCR dilakukan terhadap total 1.000 murid, guru, hingga staf tata usaha (TU) pada tanggal 28-29 September 2021.

Hasilnya, sebanyak 25 murid, satu guru, dan satu staf TU positif Covid-19.

"Ternyata hasilnya, dari 500-500 sampling yang kita lakukan dalam dua hari, totalnya dari 1.000 itu ada 27 yang positif," kata Arief.

Namun, para murid, guru, dan staf TU, yang terpapar itu sudah divaksin Covid-19.

Kemudian, rata-rata hasil CT value dari semua yang terpapar itu di atas 30.

Dari 27 orang itu, sebanyak 25 di antaranya termasuk pasien tanpa gejala.

Tindak lanjut dari temuan tersebut, Pemkot Tangerang mewajibkan adanya Satgas Covid-19 di setiap kelas di SMP yang menggelar PTM.

"Kita akan membentuk Satgas Covid-19 di setiap kelas. Artinya masyarakat haris disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Apa bila ada gejala ringan aja, pilek batuk, udah silahkan ke puskesmas untuk testing gratis," papar Arief.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah. (HandOut/Istimewa)

Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang pun mengakui, ada 1-2 murid SMP di wilayah tersebut yang positif Covid-19.

Hasil positif Covid-19 tersebut berdasarkan tes PCR yang dilakukan kepada murid-murid SMP yang mengikuti skema pembelajaran tatap muka (PTM).

Saat ditanya hasil tes PCR yang dilakukan kepada murid SMP yang ikut PTM, Kabid Pembinaan SMP Dindik Kota Tangerang Eni mengaku bahwa tidak ada masalah.

"Enggak ada masalah," singkatnya melalui sambungan telepon, Kamis (30/9/2021).

Namun saat ditanya apakah ada murid SMP yang terpositif Covid-19, dia baru mengungkapkan bahwa ada 1-2 siswa yang terpapar.

Adapun kedua murid tersebut, klaim Eni, tergolong sebagai pasien tanpa gejala alias orang tanpa gejala (OTG).

Oleh karena itu, dua siswa SMP di Kota Tangerang itu sedang menjalani isolasi mandiri.

"Ada sih beberapa, satu atau dua orang. Tapi mereka tidak bergejala, isoman saja," ucap Eni.

Baca juga: Maling Modus Jadi Petugas PLN Beraksi di Cilandak, Brankas Isi 4 Sertifikat Rumah dan Berlian Dicuri

Menurutnya, kedua murid SMP itu memiliki suhu tubuh 38 derajat celcius.

Saat ditanya apakah SMP dari kedua murid itu membatalkan skema PTM-nya, Eni membenarkan.

Di satu sisi, dia enggan mengungkapkan SMP mana yang terdapat dua murid positif Covid-19 tersebut.

25 Siswa Positif Covid-19, 15 SMP di Kota Tangerang Ditutup Sementara

Pemerintah Kota Tangerang menutup 15 SMP di tengah pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Penutupan tersebut lantaran ada 25 siswa SMP di Kota Tangerang yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat menjalani PTM.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, Dinas Kesehatan Kota tangerang awalnya menggelar tes PCR di total 18 SMP yang menggelar PTM.

Kemudian, murid hingga staf TU yang terpapar ditemukan di 15 SMP dari 18 sekolah tersebut.

Oleh karena itu, Pemkot menyetop pelaksanaan PTM di 15 SMP tersebut.

"Semalam sudah dibahas antara Dindik dan Dinkes, jadi sekolah-sekolahnya diliburkan dulu sementara," jelas Arief di kantornya, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Tercium Bau Busuk, Ternyata Nenek OT Meninggal di Rumah, Didekatnya Ada Sang Cucu Berumur 3 Tahun

Pasalnya, ke-15 SMP negeri dan swasta itu akan ditutup selama 10 sampai 14 hari.

Selama ditutup, Pemkot Tangerang bakal melakukan tracing kepada masing-masing keluarga dari murid, guru, dan staf TU, yang positif Covid-19.

Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan skrining tes Covid-19 di SMP lain yang juga sedang menggelar PTM.

"Kita terus melalukan testing-testing ke anak anak. Yang kita khawatir, indikasi kasusnya sinkron dengan yang disampaikan Menkes, rata-rata tanpa gejala," ujar Arief.

Di satu sisi, dia menduga bahwa para murid, guru, dan staf TU, itu terpapar Covid-19 dari lingkungan rumah.

Oleh karenanya, Arief mengimbau agar masing-masing keluarga dari siswa SMP yang mengikuti PTM agar divaksin Covid-19.

"Nah yang di rumah ini misalkan ada yang berusia 50 tahun, punya komorbid, maka tolong pastikan yang anaknya bersekolah, orang rumahnya harus divaksin. Karena khawatirnya mereka bisa jadi carrier," ungkap Arief.

Dinkes Tangerang Dampingi 25 Siswa SMP, 1 Guru dan 1 Staf TU Positif Covid-19 saat PTM

Pemerintah Kota Tangerang memastikan akan melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap 25 siswa, satu guru, dan seorang staf tata usaha (TU) sekolah, yang terkonfirmasi positif Covid-19, akibat penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni menjelaskan, pihaknya melakukan langkah antisipatif kepada 27 warga sekolah yang terpapar Covid-19 tersebut.

Di antaranya adalah melakukan pendampingan isolasi mandiri kepada 27 orang itu, mulai dari pengecekan kesehatan berkala hingga menyediakan obat-obatan.

Selain itu, Dinkes Kota Tangerang juga akan melakukan tracing kontak erat 1:15 ke lingkungan keluarga, sekolah dan sosial pasien Covid-19 tersebut.

"Kami juga sudah menjalin kerjasama untuk melakukan penyemprotan desinfektan ke 15 sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19 ini," ujar Dini Anggraeni dalam keterangannya, Kamis (30/9/2021).

"Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan juga telah menggelar rapat evaluasi ke seluruh sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka(PTM), terkait penerapan protokol kesehatan yang harus diperketat," sambungnya.

Baca juga: Naik Ojek Online Dipepet Kawanan Jambret, Perempuan Asal Aceh Luka Parah hingga Meninggal 

Dini menambahkan, ke 27 orang siswa dan perangkat sekolah itu terdeteksi Covid-19 saat melakukan PCR secara acak Rabu (29/9/2021) kemarin.

Semuanya kata Dini dalam status tidak membahayakan terkait kondisi kesehatannya.

Sebab semua yang terpapar Covid-19 tersebut, telah menjalani vaksinasi Covid-19.

Sehingga kondisi mereka, diketahui tanpa gejala dan ada dua orang yang mengalami gejala ringan dengan CT value yang tinggi.

"Karena mereka sudah tervaksin, jadi potensi penularannya cukup rendah," kata Dini.

Baca juga: Pemkab Karawang Bakal Hentikan PTM Selama Sebulan Jika Ada Siswa yang Kembali Terlibat Tawuran 

Kedepan, lanjut Dini, Dinkes Kota Tangerang akan terus melakukan pencarian kasus di puluhan sekolah lainnya, yang telah menyelenggarakan PTM.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan, guna mencegah terjadinya klaster Covid-19, pasca kembali dimulainya PTM, sejak Senin (13/9/2021) lalu.

"Ini menjadi langkah dukungan Dinkes terhadap PTM di era pandemi Covid-19," tuturnya.

"Dinkes akan terus mencari, menangani dan memutus rantai penyebaran kasus ini, supaya tidak terjadi klaster," tegasnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas