Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontroversi Nama Jalan Attaturk, Begini Respons Menteri, Anggota DPR, Yusril dan Haji Lulung

Level menteri, anggota DPR, MUI, hingga Yusril Ihza Mahendra dan Haji Lulung ikut angkat bicara tanggapi kontroversi nama jalan Attaturk.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kontroversi Nama Jalan Attaturk, Begini Respons Menteri, Anggota DPR, Yusril dan Haji Lulung
ataa.org
Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Attaturk. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana penamaan mantan Presiden Turki, Mustafa Kemal Attaturk menjadi nama jalan di Indonesia masih menimbulkan pro-kontra.

Level menteri, anggota DPR, MUI, hingga Yusril Izha Mahendra dan Haji Lulung ikut angkat bicara.

Diketahui rencana ini berawal dari Pemerintah Turki yang menganugerahkan nama jalan di depan kantor Kedutaan Besar RI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Soekarno.

Atas dasar prinsip resiprokal (saling berbalas), pemerintah Indonesia juga akan menganugerahkan nama jalan di kawasan DKI Jakarta.

Baca juga: Erdogan Perintahkan Menlu Turki Usir 10 Dubes, Termasuk dari Amerika Serikat

KBRI Ankara pun mengajukan pemberian nama jalan dengan nama tokoh besar Turki, yakni Mustafa Kemal Attaturk.

Namun, nama Mustafa Kemal Attaturk ini menuai kontroversi di masyarakat, karena disebut-disebut merupakan tokoh sekuler.

Berikut pencapat sejumlah tokoh soal kontroversi nama jalan Attaturk:

Berita Rekomendasi

Kontroversi Nama Jalan Mustafa Kemal Attaturk, Mahfud MD: Jangan, Tak Sebanding dengan Bung Karno

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, angkat suara terkait rencana penamaan mantan Presiden Turki, Mustafa Kemal Attaturk menjadi nama jalan di Indonesia yang menimbulkan Pro-kontra.

Menanggapi polemik tersebut, Mahfud mengatakan, penamaan Mustafa Kemal Attaturk dinilai tidak tepat untuk sebuah jalan yang kabarnya terletak di wilayah Kebon Sirih, Jakarta Pusat itu.

Hal itu diungkapkan Mahfud dalam agenda diskusi dan bedah buku berjudul Intoleransi dan Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama milik Islah Bahrawi, secara daring, Minggu (24/10/2021).

"Soal jalan di Kebon Sirih, akan dijadikan nama jalan Kemal Attaturk dan sebagainya, jangan, nggak sebanding Attaturk dengan Bung Karno itu," kata Mahfud.

Baca juga: Polda Metro Gerebek 5 Lokasi, Tetapkan 13 Tersangka, Tapi Pemodal Pinjol Ilegal Belum Tersentuh

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, meski nama Mustafa Kemal Attaturk menjadi satu di antara nama orang yang dikagumi Soekarno dan tercatat hingga kini, kata Mahfud, sosok Bapak Bangsa Turki itu dinilai penjahat.

"Attaturk itu penjahat dulu Attaturk itu salah satu seorang yang dikagumi Bung Karno dan itu ditulis ada tulisannya sampai sekarang, tapi tapi Bung Karno orang yang terbuka dia juga mengaku mengagumi para ulama-ulama Indonesia," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas