Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov DKI Temukan Sejumlah Aset Sejarah Batu Penggilingan Abad ke-18 di Trotoar Jalan

Batu-batu penggilingan tersebut akan dikonservasi dengan pemnbersihan dan beberapa perbaikan bagian objek yang rusak

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pemprov DKI Temukan Sejumlah Aset Sejarah Batu Penggilingan Abad ke-18 di Trotoar Jalan
TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
Iwan Henry Wardhana 

Tahun 1710 adalah puncak kejayaan produksi gula di Batavia, di mana terdapat 130 pabrik pembuat gula yang dimiliki oleh orang Cina, dengan sebagian besar berada di sekitar Sungai Ciliwung.

Baca juga: Profesor Jepang Tetsuya Matsumoto: Varian Lambda Bukan VOC Tapi VOI, Sangat Berbahaya

Namun, setelahnya, produksi gula alami penurunan yang ditandai berkurangnya pabrik - pabrik produksi gula.

Pada tahun 1738, terdapat 80 pabrik gula. Kemudian, di tahun 1750, terdapat 66 pabrik gula. Lalu, tahun 1786 hanya tersisa 44 pabrik gula.

Batu penggilingan biasa disebut warga setempat sebagai batu kiser. Setelah menurunnya produksi tebu di Batavia dan keluarnya orang-orang Cina dari Batavia pada tahun 1740, mereka mulai mendirikan bentengan-bentengan dengan pagar tinggi yang selanjutnya disebut Cina Benteng.

Salah satunya, mulai membuat pabrik penggilangan tebu untuk dijadikan gula pasir di wilayah Cakung.

Asal usul nama Kampung Penggilingan juga berasal dari batu penggilingan tersebut. Dahulunya, nama kampung ini adalah Kampung Cakung yang terkenal dengan sebutan Kampung Gula.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas