Bareskrim Belum Berencana Ambil Alih Kasus Pria di Jakbar Hampir Bunuh Diri Karena Diteror Pinjol
sebelumnya, seorang pria berinisial H (25) nyaris mengakhiri hidupnya karena diduga terlilit utang pinjaman online (Pinjol).
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menyatakan pihaknya belum berencana untuk mengambil alih kasus pria di Jakarta Barat yang hampir bunuh diri karena diteror pinjaman online (pinjol).
"Belum ada laporannya. Masih didalami mungkin dari Polres Jakarta Barat," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (22/11/2021).
Untuk saat ini, kata Whisnu, pihaknya masih menyerahkan kasus tersebut kepada Polres Jakarta Barat untuk ditangani lebih lanjut. Khususnya terkait dugaan adanya teror pinjol tersebut.
"Polres Jakarta Barat pasti mampu," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial H (25) nyaris mengakhiri hidupnya karena diduga terlilit utang pinjaman online (Pinjol).
Ia berniat melompat dari lantai 4 apartemen di Srengseng Sawah, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (21/11/2021).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB berlangsung dramatis.
Baca juga: Terjerat 2 Aplikasi Pinjaman Online, Warga Jawa Timur Ini Curi Puluhan Tabung Gas
H akhirnya berhasil diselamatkan setelah petugas berhasil membujuknya.
"Pelaku mempunyai masalah tentang piutang lewat pinjol, sekitar Rp 90 juta," kata Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri saat dikonfirmasi.
Khoiri mengatakan, H sempat menyerahkan ponselnya kepada seorang saksi sebelum keluar dari jendela.
"Saksi memita tolong ke kepala toko membujuk pelaku yang hendak lompat, kemudian lapor ke Polsek Kembangan," ujar Khoiri.
Setelah sekitar 1,5 jam, H akhirnya berhasil dibujuk dan kembali masuk ke apartemen melalui jendela.
"Pelaku ingin mencari secara instan dengan cara berjudi online slot tapi tidak pernah dapat, sehingga yang bersangkutan frustrasi karena sering ditelepon dan diteror oleh orang-orang pinjol," ungkap Khoiri.