Massa Buruh Kembali Demo, Polisi Rekayasa Lalu Lintas di Balai Kota DKI
Polres Metro Jakarta Pusat juga merekayasa arus lalu lintas secara situasional terkait unjuk rasa mahasiswa dan buruh tergabung dalam Gebrak.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari beberapa aliansi buruh kembali menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11/2021).
Aksi unjuk rasa itu masih menuntut permintaan kenaikan UMP DKI Jakarta 2022.
Situasi di lokasi aksi pun mulai dijaga aparat kepolisian yang bersigaa.
Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat juga merekayasa arus lalu lintas secara situasional terkait unjuk rasa mahasiswa dan buruh tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).
Pengalihan rencananya akan dilakukan bila massa buruh hadir dalam jumlah besar.
"Saat ini belum ada yang dialihkan, tapi kalau yang hadir jumlahnya banyak akan diberlakukan situasional saja. Rencana aksi kan hanya di depan Balai Kota DKI," kata Kepala Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta saat dikonfirmasi.
Purwanta menyebut dalam aksi hari ini jumlah massa yang turun ke jalan berkisar 500 orang.
Baca juga: Serikat Buruh dan Mahasiswa Bakal Gelar Aksi di Balai Kota DKI Hari ini
Jumlah itu diprediksi lebih sedikit dibandingkan aksi buruh pada Kamis (25/11/2021) lalu di lokasi yang sama.
"Sepertinya lebih sedikit, tapi kita tetap siaga. Kalau nanti membeludak, otomatis lalin di Balai Kota kita alihkan sementara sampai aksi selesai," tuturnya.
Polres Metro Jakarta Pusat juga telah menyiagakan personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta dengan menggelar apel pasukan gabungan terkait persiapan pengamanan aksi pada siang nanti.
Apel tersebut dipimpin oleh Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyatno di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, pagi tadi.
"Telah dilaksanakan TWG dan apel dalam rangka aksi penyampaian pendapat di muka umum oleh beberapa aliansi buruh," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Polisi Sam Suharto.
Sam menyebut ada 1.499 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta yang mengawal jalannya aksi dari beberapa aliansi buruh dan mahasiswa tersebut.