Kasus Penembakan di Bintaro, Pakar Pertanyakan Segenting Apa Hingga Petugas PJR Menembak
Ahli Psikologi Forensik beri tanggapan soal anggota polisi jadi penembakan di exit tol Bintaro: Situasi Segenting Apa sampai Petugas PJR Menembak?
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Malvyandie Haryadi
"Ini menunjukkan, situasi di jalan raya kritis yang bisa mencabuknya ternyata sangat amat jarang."
"Berpatok dari angka itu, maka sekali lagi situasinya sekritis apa ? ini semembahayakan apa? sampai 2 orang jatuh di tangan petugas Patroli Jalan Raya," kata dia.
Baca juga: Propam Polda Metro Jaya Libatkan Mabes Polri Selidiki Kasus Penembakan di Exit Tol Bintaro
Selain itu, Reza menjelaskan setiap petugas polisi memang diperboleh menggunakan senjata api.
Namun, tentunya ada tahap dan SOP yang harus dipatuhi petugas sebelum memutuskan memakai senjata api.
Misalnya, ketika situasi di jalan raya dinilai membahayakan petugas dan warga sekitar, maka penggunaan senjata api boleh saja terpaksa dilakukan.
"Apakah situasi itu berekskalasi, ragam interaksi macam apa yang terbangun antara petugas patroli dengan 2 orang itu?"
"Itu yang belum tergambar berdasarkan pemberitaan dari sumber Polda Metro Jaya sendiri," tambahnya.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat membeberkan latar belakang terjadinya penembakan di exit Tol Bintaro.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi sementara, Tubagus mengatakan penembakan ini dilatarbelakangi adanya laporan warga yang merasa dirinya terancam.
Warga tersebut mengaku telah diikuti oleh beberapa unit mobil sejak ia keluar dari hotel yang berada di kawasan Sentul.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, peristiwa itu dilatarbelakangi adanya laporan warga masyarakat yang merasa dirinya terancam. Kenapa terancam, menurut keterangan saksi karena pelapor itu diikuti dari mulai satu hotel yang ada di Sentul."
Baca juga: Propam Polda Metro Jaya Libatkan Mabes Polri Selidiki Kasus Penembakan di Exit Tol Bintaro
"Kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil. Karena dirinya merasa terancam orang tersebut kemudian melaporkan pada kepolisian," kata Tubagus dalam tayangan Live Breaking News Kompas TV, Selasa (30/11/2021).
Lebih lanjut Tubagus menuturkan, Ipda OS yang menerima laporan tersebut kemudian menyuruh pelapor untuk menuju ke kantor PJR Jaya 4 atau lokasi penembakan di Exit Tol Bintaro.